Para pejabat Amerika Serikat yang membantu Irak dalam pertempuran melawan Islamic State (ISIS/IS) menyatakan bahwa pasukan Irak yang kelelahan dan kurang persenjataan militer kemungkinan besar akan menunda serangan untuk menggempur IS/ISIS di Mosul yang sudah direncanakan selama beberapa bulan terakhir.
Meski Presiden AS Barack Obama ingin mengurangi keterlibatan AS di Timur Tengah terutama di Irak. Dalam dua tahun terakhir AS meningkatkan dukungan logistik untuk melengkapi tentara Irak, yang kesulitan menyalurkan berbagai kebutuhan mendasar seperti makanan, air dan persenjataan untuk pasukannya.
Petugas AS yang saat ini membantu mengatur logistik militer Irak menyerukan agar Irak meningkatkan rantai pasokan hingga mencapai sekitar 321 km, dari depot Kementerian Pertahanan di ibu kota Baghdad ke Mosul, kota terbesar kedua di negara ini dan masih dikuasai ISIS.
"Logistik adalah salah satu hal yang paling membuat kami khawatir, sehingga kami melakukan segala upaya agar semuanya berjalan seperti yang direncanakan," kata Kolonel Christopher Garver, juru bicara Amerika Serikat untuk koalisi yang memerangi ISIS di Irak, kepada New York Times pada Sabtu (4/6).
Para komandan AS menyatakan kepada NYT bahwa tanpa bantuan AS, serangan terhadap Mosul kemungkinan besar gagal.
Para pejabat AS juga menyebutkan bahwa musim panas yang membuat cuaca sangat terik di Irak merupakan hambatan utama. Selain itu, pergerakan militer Irak diperkirakan melambat selama bulan Ramadan.
"Jeda ini bukan pertanda baik, tetapi dibutuhkan kerja keras untuk menghasilkan kekuatan tempur," kata Kolonel Steven Warren, juru bicara militer Amerika lainnya di Irak.
Meski AS memprioritaskan menyerang ISIS di Mosul, pemerintah Perdana Menteri Haider al-Abadi meluncurkan serangan besar sejak 22 lalu terhadap Fallujah, yang berjarak hanya 50 kilometer sebelah barat ibu kota Baghdad, dan merupakan salah satu benteng utama ISIS.
Keputusan Abadi itu terjadi menyusul tekanan dari dalam negeri yang meningkat untuk menghentikan ancaman ISIS dari Fallujah. Pasalnya, kota ini diyakini menjadi basis militan untuk melancarkan serangan bom bunuh diri di Baghdad.
Pasukan keamanan Irak dilaporkan semakin mendekat ke jantung ISIS di pusat kota Fallujah dengan berhasil menguasai sejumlah daerah dari cengkeraman militan di wilayah selatan kota itu.
Militer Irak juga sudah berhasil merebut kembali distrik al Nuaimiya, yang terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Falluja, serta kota kecil Saqlawiya, yang berjarak 10 kilometer sebelah barat laut dari Fallujah.
Demi keselamatan warga sipil, Perdana Menteri Haider al-Abadi pada Kamis (2/6) sempat mengumumkan bahwa pasukan Irak menunda dulu serangan untuk menggempur ISIS di pusat kota Fallujah. Pasukan Irak pun terpaksa menghentikan serangan meski sudah berada di pinggir kota.
JOIN