WASHINGTON - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Rusia telah mereposisi artilerinya ke Suriah utara, termasuk di dekat kota Aleppo. Hal ini terang saja memicu keprihatinan AS terkait apa yang akan dilakukan tentara Suriah setelah mendapat dukungan dari Rusia.
Pejabat AS, yang berbibcara dengan syarat anonim, mengatakan reposisi artileri dan beberapa pasukan di dekat Aleppo mengikuti apa yang dilakukan saat pemerintah Suriah merebut kembali kota Palmyra dari Islamic State (ISIS).
"Rusia telah menarik keluar sekitar setengah dari pesawat mereka pada pertengahan Maret lalu. Namun hal itu secara luas tidak bisa diartikan menghentikan dukungan bagi Suriah dan tetap menjadi kekuatan militer yang dalam mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad," kata para pejabat AS.
Para analis juga mengatakan bahwa Kremlin telah berubah dengan mencairkan kekuatan militernya dengan semakin mengandalkan helikopter untuk mendukung tentara Suriah seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/4/2016).
Pihak oposisi menuduh pemerintah telah melanggar penghentian permusuhan dengan berusaha merebut Aleppo. Kota terpadat di Suriah sebelum perang ini telah dibagi antara zona yang dikuasai pemberontak dengan yang dikendalikan pemerintah selama bertahun-tahun.
Para pejabat AS telah mencatat kehadiran yang signifikan dari sayap kelompok Al-Qaeda, Front al-Nusra, di sekitar Aleppo. Al-Nusra tidak termasuk dalam perjanjian gencatan senjata.
JOIN