GAZA (atjehcyber) - Kelompok Hamas menempatkan pasukannya di perbatasan Gaza-Mesir, Kamis. Penempatan itu dilakukan di tengah kekhawatiran kelompok ISIS yang menginfiltrasi Palestina.
Mesir menuding Hamas yang menguasai Jalur Gaza memberikan tempat nyaman bagi kelompok berafiliasi ISIS di Semenanjung Sinai.
Pejabat Hamas dan otoritas keamanan Mesir mengatakan, penempatan ini merupakan bagian perjanjian yang disepakati bulan lalu.
"Ini menekankan Palestina memperketat perbatasan mereka di perbatasan sehingga tidak ada ancaman buat Mesir yang keluar dari Jalur Gaza," ujar juru bicara Hamas Sami Abu zuhri.
Otoritas Mesir mengatakan selain soal penempatan Hamas juga sepakat menghentikan pembangunan terowongan. Sebagai timbal balik Mesir membuka perbatasan Rafah, gerbang utama warga Gaza ke dunia luar.
Kelompok militan Sinai telah bersumpah setia pada kelompok Islamic State (ISIS) yang dipimpin Abu Bakr Al-Baghdadi, sejak tahun lalu.
Pihak Hamas dan seorang pejabat senior keamanan Mesir mengatakan penyebaran pasukan itu merupakan bagian dari kesepakatan yang dicapai kedua pihak pada bulan lalu.
”Ini menekankan bahwa (Hamas) berdiri untuk Palestina, untuk memperketat keamanan di perbatasan dan tidak ada yang merugikan Mesir,” kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, seperti dikutip Al-Arabiya, semalam (21/4/2016).
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media. Pada hari Kamis, para militn bersenjata Hamas siaga di perbatasan Mesir-Gaza sepanjang 13 kilometer. Para pasukan Hamas mondar-mandir dengan truk pick-up.
Hubungan antara Hamas dan Mesir pernah memburuk setelah penggulingan militer Presiden Mohammed Morsi tahun 2013. Hamas sendiri dikenal sebagai cabang dari gerakan Ikhwanul Muslimin pendukung Morsi.
JOIN