Kehidupan malam di ibukota Suriah, Damaskus, menggeliat dengan bar dan klub yang dipenuhi kaum muda kota. Di tengah kecamuk perang di sekeliling mereka. (Reuters/Omar Sanadiki)
Bar-bar di Kota Tua Damaskus kembali dibuka. Para pemuda minum, merokok dan berbincang semua hal kecuali perang. Padahal satu kilometer dari tempat itu adalah garis depan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pejuang oposisi. (Reuters/Omar Sanadiki)
Akhir tahun lalu, bom sempat meledak di gerbang Bab Sharqi, Damaskus. Kini di wilayah itu terdapat bar tempat warga muda kota bercengkerama, menghisap rokok shisha, minum-minum, atau menonton pertandingan sepak bola. (Reuters/Omar Sanadiki)
Kemeriahan kehidupan malam di Damaskus adalah pertanda kondisi yang mulai berangsur normal di beberapa bagian Suriah, terutama setelah mendapat sokongan serangan udara dari Rusia untuk menggempur pemberontak. Lima tahun perang saudara, sudah lebih dari 250 ribu orang tewas dan 5 juta warga mengungsi. (Reuters/Omar Sanadiki)
Pemuda Damaskus berpose di dalam bar, di depan gambar stensil aktor Suriah, Duraid Lahham. Tulisan di tembok yang berbunyi: "Bersoraklah demi negeri". Saat ini dalam kancah internasional, upaya perdamaian Suriah tengah digagas dan gencatan senjata diberlakukan. (Reuters/Omar Sanadiki)
Bar-bar itu juga membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda Damaskus di tengah krisis ekonomi Suriah. Harga-harga kebutuhan pokok selangit, namun pemuda siap menyisihkan uang untuk segelas minuman di bar. (Reuters/Omar Sanadiki)
Seorang wanita berpose di depan pub La Marionnette di Damaskus pada Maret lalu. Kebanyakan para pengunjung bar adalah para pemuda yang merasakan dampak buruk perang. Keluarga mereka tewas terbunuh atau hengkang mengungsi ke Eropa. Kehadiran bar sedikit memberi hiburan untuk melupakan kesedihan. (Reuters/Omar Sanadiki)
JOIN