![](https://3.bp.blogspot.com/-Tw0x0HZ79JQ/VvCDndUmXSI/AAAAAAAAs84/aoe9nxE5PykB5lkZcx0kgQH0NNzQTiI5A/s640/1200x-1.jpg)
WASHINGTON - Combined Joint Task Force-Operation Inherent Resolve (CJTF-OIR) mengonfirmasi satu personel marinir Amerika Serikat (AS) tewas di Mosul, Irak. Tiga orang lainnya turut menjadi korban luka akibat serangan mortar yang dilancarkan ISIS. Alhasil, Negeri Paman Sam akan mengirim pasukan tambahan ke Irak.
Seperti diwartakan NBC News, Senin (21/3/2016) AS akan mengirim pasukan dari Detasemen 26 Marine Expeditionary Unit yang berbasis di Kamp Lejeune, North Carolina, setelah melakukan konsultasi dengan pemerintah Irak.
Pasukan tersebut kini tengah melakukan operasi di Teluk Persia, Laut Merah, Laut Arab, dan sebagian Samudera Hindia. Namun, pihak Washington tidak merinci berapa total pasukan tambahan yang dikirim.
Pengumuman itu disampaikan usai Kementerian Pertahanan mengonfirmasi Sersan Louis F Cardin tewas dalam serangan mortar ISIS. Pria 27 tahun asal Carolina itu bersama pasukannya tengah melakukan operasi di Mosul saat serangan terjadi. Cardin merupakan perwira pertama AS yang terbunuh di Irak sejak Oktober 2015.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Kamis 17 Maret akhirnya menyebut kekejaman yang dilakukan oleh ISIS terhadap penganut agama minoritas di Timur Tengah adalah sebuah genosida. “Menyebut ini sebagai tindakan kriminal sangat penting. Tapi yang lebih penting adalah menghentikannya,” ujar Kerry.
JOIN