BEIJING (atjehcyber) - Pejabat China yang juga merupakan anggota Partai Komunis dilarang mengikuti kegiatan keagamaan, bahkan jika mereka sudah pensiun. Pemerintah China juga memerintahkan bahwa seluruh pejabatnya harus menentang sekte keagamaan.
Padahal, Konstitusi China menjamin kebebasan berkeyakinan, tetapi dalam kenyataannya Partai Komunis yang berkuasa di China secara resmi mengklaim atheis dan mengendalikan kegiatan agama dengan ketat.
Para pejabat China yang juga merupakan anggota partai itu dinilai partai tidak seharusnya menganut sebuah agama.
Dalam penjelasan tentang aturan baru yang diterbitkan oleh sejumlah surat kabar besar milik negara, Departemen Organisasi dalam partai tersebut menilai para pejabat pensiunan yang juga merupakan anggota partai harus mengikuti aturan ini. Departemen Organisasi merupakan lembagai di dalam Partai Komunis China yang mengawasi keputusan para personel partai.
"Ada aturan yang jelas bahwa pensiunan pejabat yang merupakan anggota partai tidak bisa percaya pada agama tidak dapat menghadiri kegiatan keagamaan, dan harus tegas berjuang melawan sekte yang jahat," kata seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dalam penjelasan tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat (5/2).
Pihak berwenang China meluncurkan tindakan keras terhadap sekte-sekte agama yang dalam beberapa tahun belakangan jumlahnya meningkat. Demonstrasi terkait hal ini selalu dibubarkan secara paksa, dan sejumlah pemimpin sekte menghadapi eksekusi mati.
Pejabat yang sudah pensiun, menurut pejabat itu, juga harus menyadari bahwa "kegiatan rakyat minoritas etnis tertentu" yang secara kebetulan mereka hadiri tidak berhubungan dengan agama. Pejabat itu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal hal ini.
JOIN