ISTANBUL – Seorang pria gay asal Suriah menunjukkan kebenciannya terhadap militan Islamic State (ISIS). Sabat mengaku sangat membenci ISIS yang membunuh kaum gay dengan cara melempar mereka dari gedung tinggi hingga mati.
“Saya hanya ingin menunjukkan bahwa kaum gay Suriah tidak hanya bagaikan mayat yang dilempar dari gedung oleh ISIS. Kami memiliki mimpi serta ide dan kami ingin hidup. Tentu kami gugup tapi kami sangat antusias. Kami ingin Mr. Gay Suriah melakukan sebuah pemberdayaan,” kata Sabat, seperti dilansir dari Express, Kamis (12/5/2016).
Pacar Sabat, Zakaria, dieksekusi oleh ISIS. Kelompok militan itu lalu mengirimkan video eksekusi pria berusia 24 tahun tersebut kepada keluarga dan kerabatnya.
Pria yang bekerja sebagai penata rambut itu mengaku tidak bisa berkata-kata, ketika melihat "kekasih" yang sudah empat tahun bersamanya tewas.
Hussein Sabat dan empat pria gay lainnya kemudian sengaja ikut ambil bagian dalam sebuah "kompetisi untuk melawan teror" di Istanbul, Turki. Setiap peserta kompetisi wajib menunjukkan keahlian mereka selama tiga menit.
Sabat sendiri muncul sebagai pemenang dalam kontes bakat tersebut. Dalam pidato kemenangannya, dia menceritakan penderitaan yang harus dialami kaum gay di tanah Arab.
“Saya menjadi karakter berbeda ketika berbicara dengan Ibu Zakaria pada saat pemakaman tentang kesulitan menjadi penyuka sesama jenis. Saya hanya mengenakan jins dan kaus. Satu-satunya yang kurang hanya hijab,” ujarnya setengah berkelakar.
Sabat meninggalkan Suriah pada 2014, ia kini tinggal di Istanbul, Turki. Sabat mengaku mendapatkan penyiksaan karena orientasi seksualnya. Bahkan, sembilan bulan lalu, dia disiksa oleh sekelompok orang.
“Semua orang takut dengan ISIS tetapi itu tidak menghentikan hidupku. Saya tidak akan membiarkan mereka menjadi penghalang dan saya benci mereka lebih dari rasa takut saya,” tutupnya.
JOIN