Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepentingan Barat di Libya dan Irak hanya untuk minyak, dan tidak peduli dengan krisis pengungsi.
"Apakah Anda tahu apa yang sedang dilakukan Barat di Libya dan Irak?" tanya Erdogan kepada para wartawan, seperti dikutip Hurriyet Daly News.
"Ada minyak di Libya dan Irak dalam jumlah besar. Barat berusaha merebut seluruh sumir minyak itu," lanjut Erdogan.
Kini,masih menurut Erdogan, 80 persen sumur minyak Irak berada di bawah kendali Barat. Situasi sama juga terjadi di Libya.
"Negara-negara Barat tidak menunjukan sensitivitas yang diperlukan ketika terjadi krisis migran," demikian Erdogan.
Ia juga mengutuk beberapa negara Barat, yang di satu sisi memerangi organisasi teror tertentu tapi di sisi lain memberi dukungan -- lansung atau tidak langsung -- kepada 'kelompok teroris'.
Erdogan menyampaikan komentar tersebut setelah munculnya sebuah gambar mayat anak Suriah berusia tiga tahun yang terdampar di pantai Turki. Sebelumnya keluarga anak itu hendak menyeberang ke Yunani namun mengurungkan niat karena kebijakan keras di Eropa.
"Mayat anak tiga tahun yang mati di kapal yang membawa pengungsi di Laut Tengah terdampar di pantai kami," kata Erdogan.
"Lalu apakah kemanusiaan kita tidak mempedulikan kematian seorang anak tiga tahun di pantai kami?" kata Erdogan mempertanyakan.
Turki saat ini menampung 1,8 juta pengungsi Suriah, yang berlindung dari perang. Negara itu juga berulang kali menuding Eropa tidak bertanggung jawab karena tidak mau berbagi beban dalam menampung pelarian.
"Negara Eropa, yang seringkali mematok kriteria hak asasi manusia dasar dan kebebasan, mengkhianati prinsip mereka sendiri," kata Erdogan.
HDN | INL
JOIN