TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

ISIS Sukses Menyeret Perang Suriah ke Perancis

Thursday, November 19, 2015 12:00 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior



Daulah Islam atau Islamic State (ISIS) berhasil menyeret konflik dan perang di Suriah ke jantung Eropa, Paris, Perancis.

Di tengah makin memanasnya Prancis melawan ISIS, Presiden Francois Hollande Di depan parlemen di Istana Versailles, Hollande berpidato dengan kegeramannya bahwa ia akan bersumpah membasmi ISIS.

ISIS adalah mastermind atau otak serangan teror Paris pada Jumat, 13 November 2015. Salah satu dedengkot perancang serangan itu adalah warga Belgia yang tinggal di Suriah.

"Prancis kini dalam keadaan perang..., tapi kita tidak berperang dengan peradaban sipil karena para pembunuh teroris itu tidak mewakili perabadan mana pun," kata Hollande pada Senin, 16 November seperti dilansir dari The Guardian.

Sehari setelah jet-jet Prancis menggempur basis ISIS di Raqqa, Hollande menegaskan bahwa serangan udara akan terus ditingkatkan seiring dengan kedatangan kapal induk Charles de Gaulle di timur Laut Mediterania.

Hollande juga mengatakan dalam beberapa minggu ke depan ia akan bertemu Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin demi memperkuat koalisi melawan ISIS.

Di Paris, menurut Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve, polisi telah berhasil menemukan ratusan senjata dan amunisi di 160 lokasi penggerebekan yang dilakukan polisi anti-teror. Sebanyak 23 orang telah diamankan, sementara 104 orang mendapat tahanan rumah.

Hollande mendeskripsikan serangan berdarah dan bom bunuh diri yang terjadi di bar, restoran, stadion serta gedung konser yang membunuh 129 orang adalah serangan 'mengajak perang'.

"Mereka memutuskan dan merencanakan teror di Suriah. Mereka menyiapkan dan mengatur rencana teror di Belgia lalu masuk ke tanah kami, Prancis," kata Hollande.

Hollande juga menetapkan status 'negara dalam keadaan bahaya' hingga tiga bulan mendatang. Ia pun menuntut perubahan undang-undang yang membuat pihak keamanan menambah kekuatan perang melawan teror.

Selain itu, kekuatan polisi ditambah hingga 5.000 personel. Sebanyak 2.500 staf hukum, termasuk hakim dan jaksa serta seribu petugas Bea Cukai, akan dipekerjakan dan pemotongan jumlah militer akan dihentikan.

Menutup pidatonya, Hollande menegaskan bagaimanapun musuh-musuh dan pejahat berhasil memporakporandakan negerinya, Prancis tidak akan berubah.

"Para barbar itu boleh menyerang kami, tapi jiwa Prancis tidak akan berubah. Teroris tidak bisa menghancurkan Republik (Prancis). Tapi Republik bisa menghancurkan terorisme," ujar Hollande. GUARDIAN
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved