Imbas dari perang mata uang alias currency wars masih terasa. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) semakin perkasa dan pagi ini menembus Rp14.000.
Mengutip data Bloomberg, Senin (24/8/2015), rupiah saat ini berada di posisi Rp14.036 per USD atau melemah 95,3 poin yang setara dengan 0,68 persen. Padahal, pagi ini rupiah dibuka di level Rp13.977 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah dibuka dilevel Rp14.085 per USD dan semakin melemah. Rupiah bahkan ambles 260,5 poin atau setara 1,88 persen jika dibandingkan dengan pergerakan sebelumnya.
Hasil analisa Samuel Sekuritas sempat mengatakan jika rupiah melemah tajam hingga penutupan Jumat sore bersamaan dengan penguatan dolar di pasar Asia. Pasar SUN dan IHSG juga turun dalam di hari yang sama.
Kemudian, harga komoditas yang masih juga turun masih mempertahankan tren pelemahan rupiah, hingga Jumat malam harga minyak kembali jatuh hampir tiga persen. Kebijakan stabilisasi oleh Bank Indonesia serta OJK diperkirakan bisa membantu mencegah penurunan aset rupiah yang terlalu dalam walaupun aksi jual oleh asing yang kuat akan sulit terbendung.
"Rupiah sepertinya masih bisa bertahan di bawah Rp14.000 untuk beberapa saat, tetapi masih dalam tekanan," pungkas riset tersebut.
JOIN