Perang Vietnam berlangsung selama 10 tahun dan sangat brutal. Perang ini mengakibatkan tewasnya 58.220 tentara AS dan lebih dari satu juta warga Vietnam.
Vietnam merayakan 40 Tahun Kemenangan Besar Musim Semi, dengan pesta, pidato, hujatan kepada AS, dan cerita-cerita kepahlawanan prajurit di medan tempur.
PM Vietnam Nguyen Tan Dung mengecam kebiadaban AS selama intervensi militer antar 1960-an sampai 1970-an. "AS melakukan kejahatan paling biadab dalam sejarah, dan tak terhitung jumlahnya, di Vietnam," ujar Nguyen Tan Dung di Ho Chi Minh City, Kamis (30/4).
"Kemenangan Vietnam 30 April 1975 adalah halaman megah dalam sejarah melindungi negara," ujar perdana menteri. "Kami menyelesaikan misi mulia dengan membebaskan Vietnam Selatan dan menyatukan kembali Vietnam, yang membuat negeri ini tidak hanya merdeka tapi bersatu."
Tanggal 30 April diperingati sebagai kemenangan Vietnam atas AS dengan masuknya pasukan Vietnam Utara ke Saigon, kota yang kemudian berganti nama menjadi Ho Chi Minh City. Saigon saat itu adalah ibu kota Vietnam Selatan.
Serdadu AS terakhir meninggalkan Saigon dari atap Kedubes AS. Mereka dijemput helikopter untuk dibawa ke kapal induk yang menunggu di Teluk Tonkin.
Tak hanya itu, puluhan ribu warga Vietnam Selatan yang terkait dengan rezim pemerintahan lama juga berkeinginan kabur dari kota itu. Evakuasi warga ini kemudian memicu digelarnya operasi Frequent Wind, yaitu operasi evakuasi dengan menggunakan helikopter dalam jumlah terbesar dalam sejarah.
Tak hanya itu, puluhan ribu warga Vietnam Selatan yang terkait dengan rezim pemerintahan lama juga berkeinginan kabur dari kota itu. Evakuasi warga ini kemudian memicu digelarnya operasi Frequent Wind, yaitu operasi evakuasi dengan menggunakan helikopter dalam jumlah terbesar dalam sejarah.
Prajurit Vietnam mengambil alih istana presiden dan mengibarkan bendera. Sebagian rakyat kota menyambut gegap gempira, lainnya lintang-pukang karena takut dibunuh. Kisah Manusia Perahu, penduduk Vietnam yang lari dengan perahu ke banyak negara, dimulai.
Satu hal yang menjadi pertanyaan adalah mana yang benar; Perang Vietnam atau Perang Amerika.
Kebanyakan orang di muka bumi ini terlanjur menyebut Perang Vietnam. Dua kata ini tertanam di kepala setiap orang, berkat peran masif media Barat. Namun orang Vietnam mencatatnya sebagai Perang Amerika.
Almarhum Vo Nguyen Giap, jenderal yang memimpin perang itu, punya alasan khusus. Dalam dialog dengan Robert McNamara, tak lama setelah AS dan Vietnam menormalisasi hubungan, Jenderal Giap mengatakan AS yang memulai perang itu dengan menciptakan insiden Teluk Tonkin.
"Insiden Teluk Tonkin diciptakan tentara AS, bukan Vietnam," ujar Jenderal Giap. "Setelah itu AS mengirim pasukan ke Vietnam."
McNamara tertegun. Ia masih belum lupa bagaiamana insiden Teluk Tonkin digunakan Kongres AS untuk mendesak pemerintah mengirim pasukan, dan perang tidak lagi antara serdadu Vietnam Selatan dan Utara, tapi antara Vietnam dan AS.
Sebutan Perang Amerika sebutan itu diabadikan di buku-buku sejarah Vietnam, untuk membedakan Perang Kemerdekaan melawan Prancis.
Perang di Vietnam, mungkin lebih tepat disebut begitu, mempertemukan dua negara dengan kekuatan persenjataan luar biasa dan serdadu disiplin tinggi.
AS menggunakan semua senjata terbaru, termasuk bom napalm. Noam Chomsky, dalam Chomsky Reader, menulis jumlah bom yang dijatuhkan AS di Vietnam dua kali lebih banyak dari jumlah bom yang digunakan pada Perang Dunia II.
AS mengguyur hampir seluruh desa Vietnam dengan 75 juta liter dioxin, bahan kimia yang dikenal dengan sebutan agen oranye. Ini merupakan bagian Operasi Ranch Hand.
Ngo Vinh Long, sejarawan Vietnam, menyebutnya senjata perontok daun. AS menggunakan bahan kimia ini untuk membuka hutan dari udara, agar bisa membom serdadu Vietnam dengan tepat.
Inilah yang menyebabkan korban rakyat Vietnam mencapai dua juga lebih, sedangkan AS hanya kehilangan 58 ribu serdadu dan ribuan lainnya terluka atau gila.
Di pihak Vietnam, luka akibat senjata kimia masih tersisa sampai saat ini. Empat juta rakyat Vietnam terkontaminasi, dengan tiga juta menderita seumur hidup, dan anak-anak yang lahir cacat; bibir sumbing, cacat mental, hernia, dan kerusakan gen.
John Kerry, menlu AS saat ini dan prajurit AS di Vietnam, memberikan kesaksian di depan Senat tentang kejahatan serdadu Paman Sam Selama perang di Vietnam.
Ia adalah aksi bagaimana serdadu AS memperkosa wanita Vietnam secara massal, memotong kepala penduduk, memenggal alat kelamin, dan anggota tubuh lainnya.
AS tidak bisa melupakan luka kekalahan ini, kendati Hollywood berkali-kali memproduksi fiksi kemenangan Paman Sam.
Inilah
JOIN