Ulama Arab Saudi kembali mengeluarkan fatwa, kali ini melarang atau mengharamkan orang tinggal di Mars.
Fatwa itu, diterbitkan sejumlah ulama yang mengatakan bahwa upaya untuk mendirikan tempat tinggal manusia dan tidak kembali lagi ke bumi adalah sesuatu yang tidak dibenarkan dalam Islam.
Fatwa tersebut, dikeluarkan Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf (General Authority of Islamic Affairs and Endowment/GAIAE) di Uni Emirat Arab (UEA) setelah organisasi Mars One yang berbasis di Belanda mengumumkan bahwa organisasi itu akan mencoba dan membangun permukiman permanen di Mars.
GAIAE berpendapat, upaya untuk menetap di planet merah itu akan sangat berbahaya, akan dianggap seperti bunuh diri dan aksi bunuh diri dilarang dalam Islam.
"Perjalanan tak mungkin kembali itu menimbulkan risiko nyata bagi kehidupan, dan hal itu tidak bisa dibenarkan dalam Islam. Ada kemungkinan bahwa seseorang yang melakukan perjalanan ke Mars mungkin tidak dapat tetap hidup di sana, dan lebih rentan terhadap kematian," tulis Fatwa GAIAE, sebagaimana dikutip Khaleejtimes.com -situs berita yang berbasis di Dubai.
Para astronot itu, kata GAIAE, akan berujung kematian tanpa "alasan yang tepat" dan di akhirat akan menghadapi hukuman yang sama dengan orang yang melakukan bunuh diri. GAIAE telah menerbitkan sekitar dua juta fatwa melalui Pusat Fatwa Resmi sejak didirikan tahun 2008.
Misi multi-miliar dollar Mars One berharap untuk mendirikan koloni manusia di Mars tahun 2025. Situs web organisasi itu mengatakan, "Rencana misi Mars One terdiri dari misi kargo dan persiapan tanpa awak dari sebuah permukiman layak huni, disusul pendaratan manusia. Beberapa misi kargo akan dikirim ke Mars. Misi-misi itu akan mendirikan pos di mana kru manusia akan hidup dan bekerja (selamanya)."
Sejauh ini, lebih dari 200.000 orang, termasuk 500 orang Saudi dan Arab, telah melamar untuk ambil bagian dalam misi itu. Desember lalu, Mars One memilih 1.058 orang untuk ambil bagian dalam percobaan bagi proyek ambisius itu.
JOIN