
New York: Duta Besar Amerika Serikat Susan Rice membela keras balasan militer Israel terhadap serangan-serangan Hamas pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, terkait krisis baru di Gaza, Rabu (14/11) malam, waktu New York.
Sementara itu, utusan Arab meminta DK mengutuk serangan-serangan Israel, sedangkan Dubes AS mengatakan tidak ada pembenaran untuk kekerasan yang Hamas dan organisasi teroris lainnya lakukan dengan tujuan Israel.
Mesir dan negara-negara Arab lainnya menyerukan pertemuan darurat setelah tentara Yahudi membunuh komandan militer Hamas dalam lebih dari 20 serangan udara di Gaza.
Para diplomat Palestina mengatakan, sedikitnya sembilan orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Israel mengatakan dipaksa bertindak karena serangan-serangan roket Hamas ke wilayahnya.
Menyoroti klaim Israel, setidaknya 768 roket telah ditembakkan dari Gaza tahun ini, Rice mengatakan kepada dewan bahwa "Israel, seperti negara mana pun, berhak untuk mempertahankan diri terhadap serangan tersebut.
"Tidak ada pembenaran atas kekerasan yang Hamas dan organisasi teroris lakukan terhadap orang Israel. Kami menyerukan pada orang-orang yang bertanggung jawab untuk segera menghentikan tindakan pengecut itu."
Rice mengatakan, serangan roket itu merugikan upaya untuk mengakhiri konflik Timur Tengah dan menciptakan negara Palestina.
"Hamas mengklaim memiliki kepentingan terbaik di jantung rakyat Palestina, namun terus melakukan kekerasan yang tidak hanya membuat mundur kasus Palestina," kata duta besar AS, yang dianggap sebagai barisan terdepan untuk menjadi Menteri Luar Negeri AS berikutnya.
"Menyerang Israel hampir setiap hari tidak akan membantu rakyat Palestina di Gaza, atau untuk menggerakkan orang-orang Palestina lebih dekat untuk mencapai penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan," kata Rice lagi.(Ant/)
*sumber:antara
JOIN