Seorang mantan koki asal Inggris tewas ketika berperang melawan militan Islamic State (ISIS) bersama kelompok Kurdi di Suriah.
Dilaporkan the Independent pada Selasa (3/1), Ryan Lock, 20, tewas pada 21 Desember dalam operasi menyerang Raqqa, ibu kota de facto ISIS di Suriah.
Menurut keluarga dan aktivis Kurdi, Lock sebenarnya berencana kembali ke Inggris pada Februari mendatang.
Ketika berangkat ke Suriah pada Agustus tahun lalu, Lock sendiri tak punya latar belakang militer. Ia mengatakan kepada keluarga dan kerabatnya pergi ke Turki untuk berlibur.
Di sebuah status Facebook pada 31 Agustus, ia menyampaikan pemrintaan maaf karena berbohong saat hendak ke Rojava.
“Saya minta maaf tidak mengatakan kepada siapa pun. Saya mencintai kalian semua dan saya akan kembali dalam enam bulan,” tulisnya.
Tiba di Rojava, ia bergabung dengan unit militer kelompok Kurdi Suriah, YPG, untuk memerangi ISIS.
Juru bicara dalam surat kepada keluarga Lock mengatakan bahwa Lock ikut bertempur dengan mereka untuk memerangi ISIS yang meneror Rojava.
“Di sini, pada masa suram di 21 Desember 2016, kami kehilangan teman kami yang berani, Ryan, dan empat pejuang kami yang lain di Desa Jaeber.”
YPG merupakan sayap militer Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat, karena menilai kelompok itu sebagai sekutu efektif dalam memerangi ISIS.
JOIN