LATAKIA: Korban ledakan bom yang dilancarkan militan Islamic State (ISIS) di dua kota utama di Suriah, Senin (23/5/2016), bertambah menjadi 148 orang.
Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights menyebut ledakan di Jableh dan Tartus tersebut sebagai serangan paling mematikan sejak konflik di Suriah meletus pada 2011.
Tujuh ledakan yang hampir bersamaan terjadi di terminal bus, rumah sakit dan area publik lainnya di Jableh dan Tartus, dua kota di pesisir Suriah. Selama ini, kedua kota itu relatif terisolasi dari konflik berdarah.

Observatory melaporkan 100 orang tewas dalam ledakan di Jableh, dan 48 lainnya di Tartus, termasuk beberapa anak-anak. "Sudah tidak diragukan lagi ini adalah serangan paling mematikan," kata pemimpin Observatory Rami Abdelrahman, seperti dilansir AFP.
ISIS mengklaim serangan di Jableh dan Tartus, dengan mengatakan itu merupakan balasan untuk pasukan rezim Suriah dan serangan udara Rusia. ISIS bertekad melancarkan serangan yang jauh lebih mematikan di masa mendatang.
JOIN