Tokyo - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dipastikan melakukan kunjungan bersejarah ke Hiroshima, Jepang, pekan depan. Namun Obama menegaskan dirinya tidak akan meminta maaf atas bom atom di Hiroshima pada era Perang Dunia II.
Dalam wawancara dengan televisi ternama Jepang, NHK, dan dilansir AFP, Senin (23/5/2016), Obama menegaskan tidak akan ada permintaan maaf ketika ditanya apakah ada permintaan maaf dalam pidato yang disampaikannya saat mengunjungi Hiroshima.
"Tidak (ada), karena saya pikir penting untuk mengakui bahwa di tengah perang, pemimpin mengambil berbagai macam keputusan," tegas Obama.
Baca juga: Obama Akan Jadi Presiden AS Pertama yang Kunjungi Hiroshima
"Menjadi tugas sejarawan untuk mempertanyakan dan menganalisisnya (keputusan para pemimpin), tapi saya tahu, sebagai seseorang yang kini duduk di posisi ini selama 7,5 tahun terakhir, bahwa setiap pemimpin mengambil keputusan sulit, khususnya saat perang," imbuh Obama.
Obama akan menjadi Presiden AS pertama yang masih aktif menjabat, yang mengunjungi Hiroshima. Pada 6 Agustus 1945 silam, bom atom dijatuhkan pesawat tempur AS di Hiroshima dan menewaskan sekitar 140 ribu orang.
Bom atom itu memicu bola api besar yang menyebabkan banyak orang luka-luka dan terpapar radiasi selama beberapa beberapa minggu, bulan bahkan bertahun-tahun setelahnya. Kota Nagasaki yang ada di wilayah selatan Jepang, diserang bom atom selang 3 hari kemudian atau pada 9 Agustus 1945 dan menewaskan 74 ribu orang.
Jika kunjungan ke Hiroshima ini jadi dilakukan, maka Obama akan mencetak sejarah dengan menjadi presiden AS yang masih aktif pertama yang mengunjungi Hiroshima. Jimmy Carter yang merupakan Presiden AS ke-39, datang mengunjungi Hiroshima setelah mengakhiri masa jabatannya tahun 1984 lalu.
JOIN