Kepala diplomatik Uni Eropa, Federica Mogherini menekankan bahwa Uni Eropa tidak mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Komentar ini dilontarkan Mogherini menyusul pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menyatakan wilayah yang dianeksasi Israel sejak 1981 akan selamanya berada dalam kekuasaan Israel.
"Uni Eropa mengakui Israel dengan perbatasannya sebelum tahun 1967, terlepas dari apa pun klaim pemerintah [Israel] di daerah lain, sampai penyelesaian ditetapkan," kata Mogherini, menjelang pertemuan di Brussels terkait donor internasional yang mendukung perekonomian Palestina, pada Selasa (19/4).
"Dan ini adalah posisi konsolidasi umum dari Uni Eropa dan negara-negara anggotanya," kata Mogherini menambahkan.
Kabinet Netanyahu pada Minggu (17/4) menggelar pertemuan pertama di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang dicaplok Israel dari Suriah. Wilayah seluas 1.200 kilometer persegi ini sempat diduduki Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967, dan secara resmi dianeksasi pada 1981.
Pencaplokan Israel terhadap Dataran Tinggi Golan tidak pernah diakui oleh publik internasional.
Sebelumnya, pada awal sidang kabinet dalam pidato yang disiarkan radio publik, Netanyahu menyatakan, "Dataran Tinggi Golan akan tetap berada di tangan Israel selamanya."
Utusan Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari, mengecam pertemuan Israel di Golan dan menyebut tindakan itu sebagai "provokasi yang tidak bertanggung jawab."
Sementara, Ketua Liga Arab, Nabil al-Arabi menyebut tindakan Israel ini sebagai "eskalasi."
JOIN