WAHSINGTON - Amerika Serikat menggunakan taktik serangan Israel ke Gaza untuk membombardir markas ISIS di Irak, yaitu dengan melepaskan tembakan peringatan ke atas gedung sebelum menghancurkan bangunan tersebut.
Taktik serangan yang disebut "ketuk-pintu" ini digunakan israel untuk menyerbu Gaza dalam beberapa tahun terakhir. Diharapkan dengan tembakan peringatan, warga sipil di dalam gedung itu bisa keluar dan tidak jadi korban.
Dikutip dari CNN, ihwal taktik ini disampaikan oleh wakil komandan operasi dan intelijen anti-ISIS, Mayor Jenderal Angkatan Udara Peter E. Gersten, dalam pernyataan ke media pada Selasa (27/4).
Gersten mengatakan, taktik ini digunakan dalam menyerang pusat finansial ISIS pada 5 April lalu di kota Mosul, Irak. AS, kata dia, telah lama mengamati bangunan operasi finansial ISIS di kota itu dan mengidentifikasi petinggi keuangan kelompok militan tersebut.
"Dia adalah penyalur utama dana bagi tentara Daesh. Kami melihat dia keluar masuk dari rumah itu, kami melihat pasokannya, kami melihat keamanannya. Dan kami juga sering melihat seorang wanita dan anak-anak mereka keluar masuk bangunan itu," kata Gersten, menyebut nama lain ISIS.
Menggunakan pesawat mata-mata dan aset intelijen lainnya, AS mulai merancang strategi untuk mengeluarkan wanita, anak-anak dan warga sipil lainnya dari bangunan itu, kata Gersten.
"Kami menembakkan rudal Hellfire dan ledakan di udara di atas gedung sehingga tidak merusak bangunan, hanya mengetuk atap untuk memastikan wanita itu dan anak-anaknya keluar, lalu kami melanjutkan operasi," kata Gersten.
Dia mengakui taktik ini dipelajarinya dari Israel. "Dari situ kami memperoleh taktik, teknik dan prosedur ini," kata dia.
Gersten tidak mengatakan bahwa militer Israel memberitahu cara melakukannya, tapi dia menegaskan taktik itu dilakukan setelah melihat dan mengamati pola serangan Israel.
Selain itu, lanjut dia, selebaran juga disebarkan di kota Mosul untuk memberitahu akan datangnya serangan. Hal ini juga mengambil dari Israel yang menelepon warga Gaza sebelum menyerang. Namun kebanyakan peringatan dini Israel melalui telepon tidak cukup banyak mengurangi jumlah korban sipil di Gaza karena waktu yang sangat sempit untuk melarikan diri.
Menggunakan taktik Israel, AS berhasil membuat wanita dan anak-anaknya keluar dari bangunan di Mosul itu. Gersten mengatakan, wanita itu kemudian tewas setelah kembali masuk ke dalam gedung, beberapa saat sebelum roket ditembakkan.
Kementerian Pertahanan AS menyatakan semua peristiwa itu terekam kamera namun tidak akan dirilis karena menunjukkan korban warga sipil.
Menurut Gersten, serangan itu telah menewaskan petinggi keuangan ISIS. Namun Gersten tidak menyebutkan identitas pria tersebut dan anggota ISIS lainnya yang terbunuh dalam serangan itu.
Gersten mengklaim moral tentara ISIS saat ini tengah anjlok akibat serangan AS yang mengincar pundi-pundi uang mereka. Dia mencatat, jumlah tentara asing yang datang ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS kini berkurang hingga 200 orang per bulan, dibanding 1.500 orang per bulan pada setahun yang lalu.
JOIN