Seorang aktivis hak-hak kaum gay yang juga pegawai Kedutaan Besar Amerika serikat tewas dibunuh di Bangladesh, para pelakunya diduga adalah militan Islam. Insiden ini menambah panjang daftar pembunuhan oleh kelompok militan di negara tersebut.
Diberitakan Reuters, pembunuhan terhadap Xulhaz Mannan, editor majalah gay pertama Bangladesh, Rupban, terjadi pada Senin (25/4). Insiden ini juga terjadi selang dua hari setelah pembunuhan seorang profesor Sabtu lalu oleh kelompok yang mengklaim diri sebagai simpatisan IS/ISIS.
Menurut juru bicara polisi Maruf Hossain Sordar, pelaku yang terdiri dari lima atau enam orang merangsek masuk ke apartemen Mannan dan membunuh pria 35 tahun itu dengan benda tajam. Seorang teman mannan juga tewas dalam peristiwa itu.
Saksi mata, kata Sordar, mengatakan para pelaku masuk ke apartemen dengan menyamar sebagai kurir. Para pelaku juga melukai penjaga keamanan.
Mannan juga merupakan pegawai di Kedutaan Besar AS untuk Badan Pembangunan Internasional Amerika. Juru bicara Kementerian Luar AS, John Kirby, mengatakan AS "marah" atau tindakan "barbar" itu dan mendesak pelaku segera ditangkap.
Serangan yang sama juga terjadi pada Senin, namun belum diketahui apakah serangan itu dilakukan oleh kelompok militan Islam. Di antaranya adalah penembakan terhadap mantan penjaga penjara Kashimpur oleh dua pria bermotor di Dhaka. Serangan lainnya adalah penikaman terhadap seorang guru hingga tewas di distrik Kustia.
Kekerasan di negara mayoritas Muslim berpopulasi 160 juta orang itu meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Sedikitnya lima blogger sekuler dan seorang penerbit buku dibunuh di Bangladesh sejak Februari 2015.
Kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaidah mengklaim melakukan pembunuhan seorang blogger liberal di Bangladesh bulan ini. Sementara ISIS juga mengklaim membunuh dua warga asing dan menyerang masjid serta pendeta Kristen di Bangladesh sejak September tahun lalu.
Pemerintah Bangladesh membantah ada kelompok ISIS atau al-Qaidah di negara mereka, dan mengatakan serangan dilakukan oleh kelompok radikal dalam negeri.
Sedikitnya lima militan terbunuh dalam baku tembak dengan aparat keamanan di Bangladesh sejak November lalu.
JOIN