WASHINGTON - Tindakan asusila CIA terhadap para tahanan kasus terorisme terungkap. Badan intelijen Amerika Serikat itu diketahui menelanjangi para tahanan, memfotonya kemudian menyiksa mereka.
Dokumen foto-foto aksi CIA itu diperoleh Guardian dan telah dirilis, Rabu (30/3/2016). Para tahanan difoto dalam kondisi tanpa busana sebelum dikirim ke situs-situs penyiksaan di Libya, Mesir dan Suriah yang dijalankan CIA bersama sekutu AS.
Baca: www.theguardian.com/us-news/2016/mar/28/cia-photographed-naked-detainees
Dokumen foto itu mirip dengan apa yang terjadi di penjara Abu Ghraib di Baghdad Irak yang dijalankan AS pada tahun 2003. Foto-foto terbaru yang dirilis menunjukkan para pejabat maupun kontraktor CIA berfoto di samping tahanan, baik dalam kondisi tanpa busana maupun saat penyiksaan berlangsung.
Jumlah pasti tahanan dalam dokumen foto belum diketahui. Namun, menurut laporan Guardian, ada sekitar 50 orang yang dikenal sebagai target rendisi yang dikirim ke luar negeri.
Dokumen yang berasal dari penyelidikan senat AS ini tebalnya sekitar 500 halaman. Isinya perihal kegiatan dalam Program Penahanan dan Interogasi CIA.
”Ada juga beberapa catatan CIA yang merinci proses rendisi untuk tahanan, transportasi mereka atau antara situs-situs penahanan,” bunyi laporan itu.
”Catatan CIA mencakup komentar tahanan pada pengalaman rendisi mereka dan foto-foto dari tahanan saat proses diangkut,” lanjut laporan tersebut.
Penyelidikan Senat dalam program penyiksaan CIA pada 2014 menemukan sebuah tindakan petugas CIA yang kelewat batas.”Petugas CIA menelanjangi tahanan, membelenggu tahanan dalam posisi berdiri hingga 72 jam, dan membuat dingin tahanan berulang kali dengan air dingin,” imbuh laporan penyelidian Senat AS.
Dalam kasus lain, ada beberapa tahanan yang dibuat memakan dubur.
Pihak CIA maupun Pemerintah AS belum berkomentar atas bocoran laporan terbaru dari penyelidikan Senat AS tentang penyiksaan CIA. Pada tahun tahun 2005,pihak Departemen Kehakiman pernah membela apa yang dilakukan CIA sebelumnya. Menurut departemen itu, metode penyiksaan dimaksudkan untuk menimbulkan ”ketidaknyamanan psikologis”.
JOIN