YOGYAKARTA - Pondok "Pesantren" Waria di Jagalan, Banguntapan, Bantul, DIY yang seluruh santrinya waria bubar dan menghentikan seluruh aktivitasnya.
Kapolsek Banguntapan, Kompol Suharno mengatakan, penutupan aktivitas ponpes itu dilakukan sendiri oleh pengelola. Pihaknya hanya sebagai penengah saat terjadi pertemuan antara pengelola, ormas, dan pemerintahan setempat.
"Atas keinginan sendiri, pengelola pondok pesantren yang menutup aktivitasnya," jelasnya, Jum'at (26/2/2016).
Pihak kecamatan sudah mempertemukan antara pengelola pondok dengan pihak lain, seperti ormas dan masyarakat yang menolak keberadaan pondok. Hasilnya, pihak pondok "pesantren" menutup aktivitasnya.
Selain tak memiliki izin, keberaan pondok juga tidak sesuai peruntukan. Pondok tersebut merupakan rumah tinggal yang dipergunakan sebagai pondok "pesantren" khusus waria.
Terkakt adanya pesta Miras, pengelola pondok Sinta Ratri mengaku memang ada waria yang datang ke pondok dan melakukan pesta miras.
Namun, dia datang dari luar dan membawa sendiri miras untuk dikonsumsi. "Itu diakui pengelola pondok, pernah ada pesta miras," pungkasnya. */sindo
JOIN