TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Pemimpin IS Berlindung dibalik Bendungan Raksasa, AS-Inggris dan Rusia Menolak Membom [VIDEO]

Saturday, January 23, 2016 13:52 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior



Para ahli mengatakan air bah akan menenggelamkan Suriah dan Irak jika Bendungan Tabqa - sepanjang 2,8 mil dan tinggi 600 kaki - dibombardir.

RAQQA - Para petinggi Islamic State (IS) memiliki tempat persembunyian yang tidak akan mau digempur oleh pasukan koalisi manapun, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris dan Rusia. Markas teraman itu, yakni di bawah bendungan Tabqa, Raqqa.

Para ahli mengatakan air bah akan menenggelamkan Suriah dan Irak apabila bendungan Tabqa, yang dibangun sepanjang 4,5 kilometer dengan tinggi 182 meter, dihancurkan.

Kondisi inilah yang dimanfaatkan para komandan perang IS untuk berlindung. Mereka tahu bahwa pasukan Inggris, AS dan jet tempur Rusia sekalipun tidak akan berani menyerang wilayah tersebut karena akan menjadi bencana mengerikan bagi jutaan penduduk Suriah dan Irak.

"Jika bendungan tersebut pecah, itu akan membanjiri sebagian besar Irak dan otomatis memutus pasokan listrik untuk semua kawasan di Suriah timur. Itu merupakan bencana ekologis untuk Irak dan bencana kemanusiaan untuk Suriah," terang pakar bendungan, Ariel Ahram, seorang profesor di Universitas Virginia Tech di AS, seperti disitat dari The Mirror, Sabtu (23/1/2016).

Bendungan Taqba berlokasi 40 kilometer di sebelah barat Raqqa, markas utama IS di Suriah dan berada di bawah kendali IS sejak 2013.

Waduk raksasa yang dibangun dengan bantuan Rusia pada 1970-an itu sanggup mengendalikan aliran Sungai Efrat ke tenggara Suriah dan Irak utara.


bendungan/dam raksasa -illustrasi-

Sedikitnya 11 bendungan besar mengontrol aliran Sungai Efrat di Turki, Suriah dan Irak. Sebagian besar berfungsi untuk pengairan atau irigasi dan menghasilkan pembangkit energi untuk ketiga negara yang bertetangga dekat itu.

Selain digunakan sebagai tempat persembunyian, banyak tahanan penting juga dikurung di sana. Terutama mereka yang ingin disembunyikan dari AS dan pemerintah lainnya.

Sebab kawasan itu dijaga ketat oleh anggota ISIS yang berasal dari keturunan asing, pos-pos pemeriksaan didirikan di sepanjang lokasi, sehingga menyulitkan intelijen luar untuk menyusup ke dalamnya.

Pesawat tempur AS dikabarkan pernah mencoba turun ke sana, ketika membantu Irak merebut kembali Mosul. Akan tetapi, hanya angkatan darat yang dikirim ke lokasi guna meminimalisir kerusakan yang mungkin ditimbulkan jika menggunakan serangan.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga pernah mengatakan dampak besar jika bendungan itu diserang.”Jika bendungan itu diserang bisa menjadi bencana,” ujarnya.


KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved