
ANKARA (atjehcyber) - Hubungan bilateral Turki dan Israel kian mulai membaik, setelah selama lima tahun hubungan kedua negara tersebut terputus.
Dilansir Middle East Monitor (17/12/2015), Sumber-sumber Israel telah mengungkapkan pertemuan yang akan diadakan dengan para pejabat Turki di Swiss untuk membahas kemungkinan mengekspor gas alam dari Israel ke Turki, Quds Press melaporkan kemarin.
Menurut radio Israel, pertemuan ini diharapkan akan diselenggarakan dalam beberapa hari mendatang di Ankara, Turki.
“Israel selalu berusaha untuk hubungan yang stabil dengan Turki dan terus memeriksa cara untuk mencapai tujuan itu,” ujar Direktur Departemen Luar Negeri Israel Dore Emas.
Kedua negara telah mencapai kesepakatan tahap awal untuk memperbaiki hubungan, bahkan Israel dan Turki akan kembali menempatkan perwakilan diplomatik di masing-masing negara.
Hubungan Turki-Israel mulai tegang pada tahun 2008 ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik perang Israel di Gaza.
Pada tahun 2010, hubungan diputus di bangun dari serangan Israel di kapal Turki Mavi Marmara yang sedang menuju untuk memecahkan pengepungan di Gaza. Sepuluh orang tewas dalam serangan itu.
Dikabarkan juga bahwa kedua negara sepakat, bahwa Israel harus memberikan kompensasi kepada keluarga korban flotilla.
Selain itu, Turki telah menetapkan tiga prasyarat untuk peningkatan hubungan menjadi mungkin: permintaan maaf untuk 2010 Marmara Mavi pembantaian aktivis Turki oleh pasukan Israel, kompensasi bagi keluarga korban dan mengakhiri blokade Jalur Gaza. Hanya yang pertama terpenuhi.
Middle East Monitor
JOIN