Ahmed Mohamed (14) yang kini dikenal lewat hastag #IStandWithAhmed merupakan seorang pelajar yang sempat ditahan karena membawa sebuah jam buatannya sendiri yang dikira bom.
Senin lalu (14/9), setelah menunjukkan hasil karyanya kepada salah seorang gurunya di sekolah tinggi Irving, Texas, remaja Muslim yang antusias terhadap dunia teknik ini malah ditahan karena jam buatannya dianggap sebagai bom.
Perlakuan ini pun memunculkan banyak reaksi dari masyarakat.
Di sosial media, banyak yang menganggap bahwa penangkapan ini tidak adil dan dimotivasi oleh latar belakang rasial, sehingga tagar #IStandWithAhmed digunakan sebagai bentuk dukungan.
Tagar itu diciptakan oleh Amneh Jafari, yang berkicau, "Jika namanya adalah John, dia akan dicap sebagai jenius. Tetapi karena namanya Ahmed, dia dilabeli sebagai "tersangka" #standarganda #IStandWithAhmed."
Jafari, adalah mahasiswa psikologi berusia 23 tahun di University of Texas Arlington (UTA).
Dia mengatakan bahwa sebagai anak tertua dari sembilan bersaudara dia merasa ada kedekatan dengan kasus ini. Dua adiknya memiliki usia yang tak jauh berbeda dengan Ahmed.
Beberapa temannya juga memiliki saudara yang sekolah di MacArthur, sehingga dia melihat cerita itu lebih dulu di Twitter.
Dia ingin menginformasikan kasus ini kepada komunitas yang lebih luas di Dallas, dan membuat tagar untuk menyebarkan pesannya di internet. Kicauan pertamanya telah dibagikan sekiitar 501 kali, dua kali lebih besar dari jumlah pengikutnya di Twitter.
Bukan hanya itu, ternyata kabar ini membuat pihak Twitter dan Google juga bereaksi membela Ahmed menghargai karyanya, dan mengajak Ahmed untuk bergabung.
“Hi @IStandWithAhmed, we Love building things at @twitter too. Would you consider interning with us? We’d love it – DM us! #IStandWithAhmed, ” itulah kicauan Twitter di akunnya.
Sementara itu, Google juga mengundang Ahmed untuk menjadi bagian dari timnya. “Bring your clock!,” tulis Google di akun twitternya
Gerakan ini cepat menyebar dan keluarga Ahmed bahkan membuat laman Twitter resmi @IStandWithAhmed.
Presiden Barack Obama, Mark Zuckerberg dan Google juga menggunakan tagar ini dan bahkan mengundang Ahmed untuk menemui mereka, mendorong Ahmed untuk terus berkarya.
JOIN