Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Universitas Indonesia merilis data hasil penelitian seputar jumlah estimasi peredaran narkoba pada 2014 lalu. Dari hasil penelitian tersebut, diketahu estimasi sabu-sabu yang beredar di Indonesia pada 2014 mencapai 219,83 ton.
"Sementara itu yang diperkirakan lolos beredar mencapai 219,44 ton. Sisanya 0,40 ton berhasil disita penegak hukum," ujar Kabag Humas BNN, Kombes Slamet Pribadi melalui keterangan persnya yang diterima JPNN, Minggu (16/8).
Sementara itu, untuk ganja, estimasi peredarannya pada 2014 mencapai 158,52 ton. Yang lolos beredar mencapai 140,75 ton. Sedangkan yang berhasil disita 17,76 ton.
Untuk narkoba jenis ekstasi, kata Slamet, estimasi peredarannya mencapai 14,3 juta butir. Yang sudah disita mencapai 1,1 juta butir. Sedangkan, yang lolos beredar diperkirakan sebanyak 13,2 juta butir.
Dari data itu disebutkan, penyalahguna bermasalah sebanyak 943 ribu orang. Kemudian, penyalahguna teratur pakai sebanyak 1,4 juta orang. Sedangkan penyalahguna coba pakai sebanyak 1,6 juta orang.
"Jumlah pemakaian dan kebutuhan narkoba tidak sebanding dengan pengungkapan kasusnya. Karena itu pemerintah akan bekerja keras memberantas jaringan peredaran tersebut," tegas Slamet.
Melihat jumlah peredaran yang fantastis itu, ujarnya, BNN sangat berharap partisipasi masyarakat untuk bersama memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya. Jika tidak, ia khawatir, Indonesia perlahan akan kehilangan generasi penerus karena ancaman narkoba. JPNN
JOIN