Rekaman langka dari Raqqa:

Hidup lebih Aman Dibawah ‘Lindungan’ ISIS

Rekaman langka dari Raqqa:

Hidup lebih Aman Dibawah ‘Lindungan’ ISIS
TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Rekaman langka dari Raqqa:

Hidup lebih Aman Dibawah ‘Lindungan’ ISIS

Monday, July 13, 2015 04:36 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior

Di balik video tindakan ISIS yang terlihat kejam sebenarnya bukan dimaksudkan melakukan teror, tapi lebih sebagai upaya merekrut orang dengan menawarkan "cara hidup alternatif", tulis Sydney Morning Herald, Kamis (9/7/2015).

Dalam dua bulan terakhir ISIS menerbitkan foto-foto toko yang menjual es krim dengan deskrispsi kemakmuran wilayah yang dikendalikan ISIS, ujar Charlie Winter, peneliti senior kontra-ekstremisme di tangki pemikir Quillian di Inggris, kepada fairfax media.

"ISIS menggambarkan Kekhalifahan-nya" adalah wilayah yang stabil jauh dari kekacauan seperti di Suriah," ujar Winter.

" Propaganda ISIS menyebut sebuah keadilan mungkin terlihat 'kejam'. Tapi jika Anda berpikir dengan interprestasi apa yang benar dan salah sesuai dengan tafsir ISIS, Anda akan baik-baik saja dan bisa bersantai sembari menyeruput es krim," ujar Winter.


Perang saudara berbau sektarian di Suriah yang berkecamuk selama lima tahun, kata ISIS, justru disambut baik oleh rakyat Suriah karena ISIS bisa menjamin keamanan, pulihnya hukum dan ketertiban, di kota perbatasan Suriah, Tal Abyad.




Hattam, 20 tahun, warga Suriah yang tinggal bersama keluarganya di Akcakale, kota Turki yang berbatasan dengan Tal Abyad. Sekitar 30.000 pengungsi Suriah melarikan diri ke Akcakael pada pertempuran bulan lalu.

Selama 1,5 tahun Hattam berjuang menentang rezim Bashar A;-Assad dengan pejuang Ahrar al-Sham, kelompok miltan terbesar yang beroperasi di Suriah.

Pada Januari 2014 unit tempur Hattam diultimatum ISIS untuk menyerahkan senjata atau bergabung dengan ISIS.

"Saya menyerahkan senjata ke mereka dan saya pulang ke rumah," tutur Hattam. Tapi ia mengakui jika pertempuran bulan lalu di Tel Abyad berlanjut, ia memilih bergabung dengan ISIS."




Jika ditantang, Hattam memilih membantu ISIS mempertahankan Raqqa. Karena ISIS bertanggung jawab atas kota yang dikuasainya. "Hidup lebih aman, tidak ada lagi pencurian, pokoknya aman."

Sebelum ISIS diusir oleh pasukan Kurdi YPG , tentara ISIS di Tal Abyad sebagian besar terdiri dari militan asing asal Chechnya, Azerbaijan dan Saudi yang pindah ke Suriah bersama keluarga mereka.

"Saya tahu batas-batas mana yang membuat ISIS marah. Tapi bagi saya itulah gaya hidup ISIS. Saya salat di Masjid, saya tidak merokok," tutur Hattam lagi.

KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved