Di balik video tindakan ISIS yang terlihat kejam sebenarnya bukan dimaksudkan melakukan teror, tapi lebih sebagai upaya merekrut orang dengan menawarkan "cara hidup alternatif", tulis Sydney Morning Herald, Kamis (9/7/2015).
Dalam dua bulan terakhir ISIS menerbitkan foto-foto toko yang menjual es krim dengan deskrispsi kemakmuran wilayah yang dikendalikan ISIS, ujar Charlie Winter, peneliti senior kontra-ekstremisme di tangki pemikir Quillian di Inggris, kepada fairfax media.
"ISIS menggambarkan Kekhalifahan-nya" adalah wilayah yang stabil jauh dari kekacauan seperti di Suriah," ujar Winter.
" Propaganda ISIS menyebut sebuah keadilan mungkin terlihat 'kejam'. Tapi jika Anda berpikir dengan interprestasi apa yang benar dan salah sesuai dengan tafsir ISIS, Anda akan baik-baik saja dan bisa bersantai sembari menyeruput es krim," ujar Winter.
- Release Propaganda Photos Of Ice Cream Parlors In pic.twitter.com/LCAjUdhHO1
— Terrormonitor.org (@Terror_Monitor)
Perang saudara berbau sektarian di Suriah yang berkecamuk selama lima tahun, kata ISIS, justru disambut baik oleh rakyat Suriah karena ISIS bisa menjamin keamanan, pulihnya hukum dan ketertiban, di kota perbatasan Suriah, Tal Abyad.
Hattam, 20 tahun, warga Suriah yang tinggal bersama keluarganya di Akcakale, kota Turki yang berbatasan dengan Tal Abyad. Sekitar 30.000 pengungsi Suriah melarikan diri ke Akcakael pada pertempuran bulan lalu.
Selama 1,5 tahun Hattam berjuang menentang rezim Bashar A;-Assad dengan pejuang Ahrar al-Sham, kelompok miltan terbesar yang beroperasi di Suriah.
Pada Januari 2014 unit tempur Hattam diultimatum ISIS untuk menyerahkan senjata atau bergabung dengan ISIS.
"Saya menyerahkan senjata ke mereka dan saya pulang ke rumah," tutur Hattam. Tapi ia mengakui jika pertempuran bulan lalu di Tel Abyad berlanjut, ia memilih bergabung dengan ISIS."
Jika ditantang, Hattam memilih membantu ISIS mempertahankan Raqqa. Karena ISIS bertanggung jawab atas kota yang dikuasainya. "Hidup lebih aman, tidak ada lagi pencurian, pokoknya aman."
Sebelum ISIS diusir oleh pasukan Kurdi YPG , tentara ISIS di Tal Abyad sebagian besar terdiri dari militan asing asal Chechnya, Azerbaijan dan Saudi yang pindah ke Suriah bersama keluarga mereka.
"Saya tahu batas-batas mana yang membuat ISIS marah. Tapi bagi saya itulah gaya hidup ISIS. Saya salat di Masjid, saya tidak merokok," tutur Hattam lagi.
JOIN