Badan Intelijen Negara menganggap munculnya tujuh bendera berlambang Bulan Bintang dengan warna dasar merah yang berkibar di Aceh bukan masalah besar.
Kepala BIN Sutiyoso meminta masyarakat tak menanggapinya terlalu serius adanya bendera yang mirip dengan milik gerakan kombatan gerilyawan yang dulu pernah heboh di Aceh, yaitu Gerakan Aceh Merdeka.
Menurut Sutiyoso pemerintah Aceh bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan sendiri tanpa melibatkan pemerintah pusat.
"Masalah itu bisa diselesaikan oleh internal pemerintahan di sana," kata Bang Yos, sapaan akrabnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/7).
Meski begitu, Bang Yos tetap mengatakan bahwa kemunculan bendera tersebut melanggar peraturan yang berlaku. Sayangnya, bekas Gubernur DKI Jakarta itu enggan menanggapi lebih jauh soal itu.
Kemarin, Rabu (29/7), anggota kepolisian dibantu anggota TNI telah menurunkan ketujuh bendera tersebut setelah mendapatkan laporan dari warga. Bendera tersebut memang memiliki kemiripan dengan bendera milik GAM, yaitu lambang bulan sabit dan bintang serta ada kombinasi garis vertikal hitam dan putih di bagian bawahnya.
Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin mengatakan bendera tersebut berkibar di dekat kantor polsek dan kodim di wilayah Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya.
“Bendera itu dinaikan malam hari dan pada saat subuh baru diketahui oleh warga,” kata Daniel, Kamis (30/7). “Aparat keamanan langsung menurunkan saat itu,” lanjut Daniel.
Menurut Daniel dikibarkannya bendera tersebut sengaja dilakukan oleh pihak tertentu yang bertujuan untuk menarik perhatian. “Hanya untuk menarik perhatian saja,” ucap Daniel yang belum mengetahui pelakunya. CNN Indonesia
JOIN