Mencari tahu mengapa pengaruh Israel begitu kuat di Tolikara, tanpa sengaja masuk ke sebuah blog jansen3.wordpress.com.
Tulisan berisi misi perjalanan beberapa pemimpin gereja Papua Barat ke Israel, untuk membangun hubungan dengan Yahudi Mesianis dan mendapatkan kesempatan mendapatkan bantuan keuangan dari lembaga-lembaga terkenal di Israel.
Misi pertama tahun 2006, tidak lama setelah penanda-tanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Kehilat Ha'Seh al Har Zion -- sebuah Gereja Yahudi Mesianik terkenal di Yerusalem.
Kehilat Ha'Seh al Har Zion adalah komunitas yang didirikan Benjamin Berger, putra Yahudi Ortodoks yang beremigrasi dari Eropa ke New York. Ia kehilangan banyak anggota keluarganya di kamp konsentrasi Auschwitz. Ia pindah ke Israel tahun 1971, dan bersama Reuven Berger mendirikan komunitas itu, setelah menerima Yeshua (Yesus) sebagai mesiah Israel.
Dalam kunjungan ini misi diterima Joseph Storehouse, sebuah lembaga sosial paling populer di Israel.
Misi kedua berlangsung 17-26 November 2007. Disebutkan dalam tulisan itu, misi perjalanan ini diikuti 20 orang. Rincinya, 16 dari gereja-gereja di Papua Barat, tidak dari Belanda, dan satu dari Holy Land Agency Tour Renatha.
Tujuan perjalanan adalah menghadiri seminar yang diselenggarkan Kehilat Ha'Seh al Har Zion di Grand Hotel, Yerusalem. Seminar menampilkan tiga Messianic Movement Leaders yang meminta bantuan keuangan.
Saat itu, menurut tulisan itu, Jamaah Holy Way Gereja Injili di Jayapura memutuskan mengumpulkan uang secara spontan untuk memberkati Jerusalem. Uang terpukul 5.950 dolar S, dan diberikan kepada tiga lembaga; Sabra Organization, Kehilat Ha'Seh al Har Zion, dan Joseph Storehouse.
Semua itu adalah bagian dari cara jamaah Papua Barat menyatu dengan masyarakat Mesianik Yahudi, agar menjadi bagian Israel dan umat pilihan Allah.
Dikutip sumber Wikipedia, Yudaisme Mesianik adalah suatu gerakan sinkretisme keagamaan yang muncul dari Yudaisme terutama pada tahun 1960-an dan 70-an.
Mesianik Yudaisme umumnya menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias Yahudi dan 'anak tuhan' meski sebagian besar dari mereka tidak percaya pada keyakinan Trinitas.
Kebanyakan anggota gerakan ini adalah dari etnis Yahudi, dan beberapa dari mereka berpendapat bahwa Yudaisme Mesianik adalah sekte dari Yudaisme.
Dari tahun 2003 sampai 2007, gerakan ini tumbuh dari 150 rumah ibadah Mesianik di Amerika Serikat menjadi sebanyak 438, dengan lebih dari 100 di Israel dan di seluruh dunia.
Sering suatu jemaat menjadi anggota organisasi Mesianik yang lebih besar atau aliansi pada tahun 2008, gerakan itu dilaporkan memiliki antara 6.000 dan 15.000 anggota di Israel dan 250.000 di Amerika Serikat.
Misi Yahudi melihat masa pertumbuhan antara tahun 1920 dan 1960-an. Pada tahun 1940-an dan 50-an, para misionaris di Israel seperti Baptis Selatan mengadopsi istilah "meshichyim" (Messianics) untuk melawan konotasi negatif kata "notsrim" ("Kristen", dari "Nasrani"); istilah ini digunakan untuk menunjuk semua orang Yahudi yang telah menjadi 'Kristen Injili Protestan'.
Itulah sebabnya kelompok kristen Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) disinyalir berakar kuat dari gerakan 'Yudaisme atau Yahudi' atau pengikut dari 'Yahudi Mesianis'.
JOIN