Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke dunia pada akhir zaman nanti merupakan perkara yang pasti akan terjadi dan merupakan salah satu tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat.
Tidak ada satu orang pun dari ulama kaum muslimin yang mengingkari kejadian ini. Bahkan mereka menganggap perkara tersebut termasuk perkara yang wajib diyakini oleh setiap muslim.
Hal itu dikarenakan Allah Subhanahu wa Taala telah mengisyaratkannya dalam Alquran. Begitu pula dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang telah mengabarkan akan terjadinya kejadian itu.
Allah Taala berfirman,
"Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa alaihissalam) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka." (An-Nisaa: 159)
Imam As-Saffarini menjelaskan bahwa mereka benar-benar akan beriman kepada Nabi Isa alaihissalam sebelum wafatnya. Dan hal itu terjadi ketika beliau turun dari langit pada akhir zaman nanti, sehingga hanya akan ada satu agama, yaitu agama Ibrahim yang lurus.10
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya, "Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil."11
Bagaimana beliau turun? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa Nabi Isa alaihissalam akan turun di dekat menara putih yang berada di bagian timur Damaskus dengan mengenakan pakaian yang dicelupkan wars12 dan zafaran.13 Saat turun, beliau meletakkan kedua telapak tangannya di sayap dua malaikat.
Ketika beliau menundukkan kepala, maka akan menetes. Dan ketika beliau mengangkatnya, maka akan bercucuran air yang sangat bening seperti mutiara. Tidak ada seorang kafir pun yang mencium aroma nafas beliau kecuali ia akan mati. Sedangkan nafas beliau itu menjangkau jarak yang sangat panjang, sejauh matanya memandang.14
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga menjelaskan bahwa ketika turun, Nabi Isa alaihissalam akan disambut oleh Imam Mahdi beserta kaum muslimin, dan kemudian sholat bersama mereka."Akan senantiasa ada segolongan dari umatku ini yang selalu berperang menampakkan kebenaran sampai hari kiamat tiba. Maka turunlah Isa alaihissalam, dan pemimpin mereka (Imam Mahdi) akan berkata (kepadanya), Kemarilah anda dan sholatlah bersama kami (maksudnya jadilah imam dalam sholat kami-red). Kemudian ia menjawab, Tidak, sungguh sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain sebagai bentuk penghormatan Allah terhadap umat ini."15
Apakah yang beliau bawa ketika turun? Allah Subhanahu wa Taala tidaklah menetapkan suatu hal melainkan ia mempunyai misi tersendiri untuk itu. Dan Dia juga telah menetapkan misi khusus diturunkannya Nabi Isa alaihissalam di akhir zaman nanti. Di antaranya adalah apa yang disebutkan oleh Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam dalam sabdanya,
"Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil. Maka ia akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah/upeti. Dan (saat itu) harta benda berhamburan sampai-sampai tidak ada seorang pun yang bersedia menerimanya (harta pemberian)." (HR. Bukhari no. 2222, Muslim no. 155)
Misi lain dari turunnya Isa alaihissalam adalah untuk membunuh Dajjal. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda,
"Dajjal akan keluar di tengah-tengah umatku dan akan menetap selama 40 salah seorang perawi berkata, aku tidak tahu apakah itu 40 hari, 40 bulan, atau 40 tahun. Maka Allah utus Isa putra Maryam. Kemudian beliau mencarinya dan akan berhasil membinasakannya."16
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah beliau turun bukan sebagai Nabi yang membawa syariat baru setelah syariat Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wasallam. Akan tetapi, sebagai imam kaum muslimin atau hakim yang adil sebagaimana yang disebutkan dalam hadis di atas.
Syaikh Shalih Al Fauzan menjelaskan bahwa Nabi Isa alaihissalam beribadah dengan syariat Nabi kita Muhammad shallallaahu alaihi wasallam, baik dalam perkara-perkara pokok maupun cabang. Bukan dengan syariat beliau yang dahulu. Sebab, syariat tersebut telah dihapus.
Dengan demikian, beliau turun ke bumi sebagai khalifah bagi Nabi kita shallallaahu alaihi wasallam, sekaligus sebagai hakim bagi umatnya.17
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Dan Isa itu masih hidup di langit dan sama sekali belum mati. Dan ketika turun nanti, ia tidak akan menerapkan hukum kecuali dengan hukum kitab dan sunah, bukan dengan yang menyelisihi itu."18
Inilah sedikit tentang hal-hal yang wajib kita yakini seputar Nabi Isa alaihissalam. Semoga Allah menjadikan tulisan ini bermanfaat bagi setiap orang yang ingin mengambil manfaat darinya.
Catatan Kaki
1 HR. Bukhori dalam al-adabul mufrod no. 33, dan juga Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya no. 3572.
2 Lihat tafsir ibnu katsir surah Ali-Imran ayat 46.
3 Lihat fathul majid 42-43.
4 Tafsir ibnu katsir 1/190.
5 Lihat tafsir ibnu katsir 1/293-294.
6 Tafsir ath-thobari 9/371, maktabah syamilah.
7 Lihat tafsir ibnu katsir pada ayat ini.
8 Lihat tafsir ath-thobari pada ayat 55 surah Ali Imran.
9 Bukhori (349), Muslim (259)
10 Al-irsyad ilaa shohihil-itiqood 1/215.
11 HR. Bukhori no. 2222, Muslim no. 155
12 Wars adalah salah satu jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Arab, Habasyah, dan juga India. Buahnya dilapisi oleh kelenjar merah seperti ada bulu-bulu halus diatasnya. Ini biasa digunakan untuk mewarnai pakaian (lihat almujamul-waasith).
13 Zafaran adalah salah satu jenis wewangian.
14 Lihat hadits riwayat Muslim (2937).
15 HR. Muslim no. 156
16 HR. Muslim no. 2940
17 Lihat kitab al-irsyad ilaa shohihil-itiqood 1/196, maktabah syamilah.
18Al-irsyad ilaa shohihil-itiqood 1/215, maktabah syamilah.
Referensi
Jamiul bayan fi tafsiril quran, karya Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari, maktabah syamilah.
Tafsir ibnu abi hatim, maktabah syamilah.
Tafsirul quranil adzhim, karya Imam Ibnu Katsir, cetakan Daar Ibnul Jauzi, Kairo.
Al-musnadus shohih, karya Imam Bukhori, cetakan al-maktabah al-islamiyyah, Kairo.
Ash-shohih, karya Imam Muslim, cetakan al-maktabah al-islamiyyah, Kairo.
Fathul majid, karya syaikh Abdurrahman bin Hasan, cetakan daarul aqidah, Kairo.
Al-irsyad ila shahihil itiqod, karya syaikh Sholih Al Fauzan, maktabah syamilah.
Al-mujamul wasiith, karya Syaikh Ibrahim Musthofa dkk, maktabah syamilah
JOIN