Meski ISIS kehilangan banyak wilayah di Irak namun diperkirakan akan merebut kota Ramadi -- salah satu kota penting di Irak-- dalam beberapa jam ke depan, lapor CNN.
ISIS sebelumnya merebut lebih banyak wilayah di luar Ramadi, ibukota provinsi Anbar, Irak. Dalam sebuah serangan yang dimulai Subuh, militan merebut Albu-Ghanim, yang terletak beberapa kilometer dari timur Ramadi.
CNN memberitakan pertempuran sengit terjadi di sekujur Ramadi sepanjang Rabu (15/4). Analis militer memperikirakan tentara Irak tidak akan bertahan lama menghadapi kepungan ISIS.
Ramadi hanya 70 mil, atau 110 kilometer, dari Baghdad dan merupakan ibu kota Propinsi Anbar -- jantung Muslim Sunni Irak.
Fallih Essawi, wakil kepala Dewan Propinsi Anbar, mengatakan tidak diketahui berapa pasukan pemerintah yang bertahan di dalam kota. Yang pasti, katanya, Ramadi akan jatuh dalam beberapa jam ke depan.
Menurut Essawi, Dewan Propinsi Anbar telah meminta bantuan ke Baghdad untuk mengatasi serangan ISIS, tapi tidak ada jawaban.
"Kami juga meminta bantuan AS dan koalisi untuk membom ISIS di sekitar kota," ujarnya.
Permintaan batuan datang sehari setelah PM Irak Haider al-Abadi bertemu Presiden AS Barrack Obama di Washington untuk mencari lebih banyak bantuan.
Serangan ke Ramadi memperlihatkan ISIS belum habis, dan masih memiliki daya tahan luar biasa meski kerap digempur dari udara dan kalah memalukan di Tikrit.
Essawi mengatakan ISIS membuat kemajuan di tiga front pertempuran di timur Ramadi; Albu Ghanem, Albu Soda, dan Soufia. Ribuan orang meninggalkan kota, menghindari pertempuran.
Serangan ISIS ke Ramadi ini bukan yang pertama. Selama berbulan-bulan ISIS dan tentara Irak saling klaim merebut kota ini, dan bertempur sengit di jalan-jalan kota.
Khusus pertempuran kali ini, ISIS jauh lebih unggul. Padahal, AS berbelas kali membom ISIS di sekitar Ramadi.
CNN INL
JOIN