Mohammed Emwazi, 26, sosok yang diyakini sebagai algojo ISIS ternyata pernah tercatat sebagai karyawan terbaik di perusahaan IT di Kuwait. Dia jadi salesman top di perusahaan itu saat usianya 21 tahun.
”Ia karyawan terbaik yang pernah kita miliki,” ujar mantan bos Mohammed Emwazi, yang berbicara dalam kondisi anonim, kepada Guardian.
”Dia sangat baik dengan orang-orang. Tenang dan layak. Dia datang ke rumah kami dan memberi kami CV-nya.”
Menurut Mail Online, Senin (2/3/2015), di perusahaan itu, Emwazi digaji 300 dinar Kuwait atau sekitar Rp13 juta per bulan. Itu belum ditambah dengan komisi-komisi lain yang dia terima.
Selama bekerja di perusahaan di Kuwait, dia pernah meminta waktu cuti untuk melakukan perjalanan ke London pada dua kesempatan terpisah. Dia kemudian meninggalkan perusahaan itu untuk selamanya pada bulan April 2010.
Di London Intelijen Inggris MI5 menahannya dan mencegah Emwazi untuk kembali ke Kuwait.
Gara-gara perlakuan pejabat keamanan Inggris itulah, Emwazi kecewa. Selain diganggu untuk pulang ke Kuwait, Emwazi juga pernah dicoba direkrut jadi mata-mata Inggris untuk Kuwait.
MI5 meradikalisasi Emwazi, dengan mengawasinya terus-menerus selama enam tahun.
Kepada wartawan Mail on Sunday empat tahun lalu, Emwazi mengatakan dirinya terus dilecehkan MI5, yang membuat dirinya membenci aparat keamanan Inggris.
"Bagaimana mungkin seseorang yang tenang dan pendiam seperti dia menjadi orang yang kita lihat di berita? Hanya saja tidak logis bahwa ia bisa menjadi seperti ini," komentar mantan bosnya seperti dilansir The Guardian, Minggu (1/3/2015).
JOIN