Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengakui ISIS muncul salah satunya akibat invasi negaranya terhada Irak di era kepemimpinan Presiden George W. Bush tahun 2003.
Obama telah menelusuri asal-usul munculnya kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS) sebagai imbas dari invasi AS di masa lalu.
"Dua hal, salah satunya adalah bahwa ISIS adalah hasil langsung dari (pecahan) al-Qaeda di Irak yang tumbuh dari invasi kita,” kata Obama dalam sebuah wawancara dengan VICE News.
”Yang merupakan contoh konsekuensi yang tidak diinginkan. Itulah sebabnya kita harus memiliki tujuan sebelum kita ‘menembak’,” lanjut Obama.
Kendati demikian, Obama yakin koalisi internasional yang terdiri dari 60 negara perlahan-lahan akan mendepak ISIS keluar dari Irak.
Menurut Obama, tantangan untuk menghentikan ekstremisme tidak akan berhenti, kecuali ada solusi politik untuk konflik internal yang mempengaruhi begitu banyak negara di Timur Tengah.
"Itu yang saya khawatirkan,” ucap Obama yang dilansir Russia Today, Selasa (17/3/2015).
”Bahkan jika ISIS dikalahkan, ada masalah mendasar dari negara-negara mayoritas kaum Sunni di seluruh dunia, terutama di beberapa wilayah termasuk di Libya dan Yaman, di mana seorang pria muda tumbuh tanpa memiliki bekal pendidikan, tidak memiliki prospek untuk menatap masa depan,” ujarnya.
”Itulah masalah yang kita miliki secara umum.”
Komentar Obama tentang asal-usul ISIS menandai ada masalah dalam keputusan kebijakan luar negeri AS. Pemerintah AS secara tidak langsung turut bertanggung jawab setelah pada 2011 pasukan AS meninggalkan Irak dan membuat kelompok-kelompok anti-Barat tumbuh subur.
JOIN