Kelompok Negara Islam telah melatih lebih 400 anak-anak di Suriah sebagai pejuang pada tahun 2015, kata Observatorium bagi Hak Asasi Manusia Suriah pada Selasa.
Kelompok itu menyediakan pelatihan militer dan keagamaan bagi anak-anak di kawasan-kawasan yang dikuasainya di Suriah, kata pemantau yang berkedudukan di Inggris, lapor AFP.
Video yang disiarkan oleh ISIS menunjukkan anak-anak lelaki -- beberapa tampak berusia delapan tahun -- belajar menggunakan senjata dan menembak dan merangkak sebagai bagian dari pelatihan militer.
Anak-anak juga terlihat berkumpul mengelilingi satu meja belajar agama.
Bilamana anak-anak itu berusia 15 tahun, mereka diberi pilihan untuk menjadi petempur penuh dengan menerima gaji, kata Rami Abdel Rahman, kepala observatorium itu.
"Para pejabat ISIS berusaha menarik anak-anak dengan uang, senjata dan mengajari mereka bagaimana mengemudikan mobil," katanya.
Dia mengatakan anak-anak tidak dipaksa bertempur, tetapi karena tidak ada sekolah ISIS, tak ada kerja, itulah yang anak-anak lakukan di siang hari."
Tentara anak-anak sering digunakan menjaga tempat pemeriksaan atau mencari informasi dari kawasan-kawasan di luar kendali ISIS, karena anak-anak bisa melintas tanpa diketahui melalui daerah-daerah sekitar, kata Abdel Rahman.
Tetapi beberapa anak direkrut untuk maksud-maksud melakukan aksi lebih keras.
Konflik Suriah yang mulai terjadi pada Maret 2011 ketika pergolakan rakyat pecah tetapi kemudian menjadi perang saudara. Lebih 215.000 orang terbunuh. Konflik itu telah menjadi lebih kompleks dengan bangkitnya kelompok lebih tangguh seperti ISIS.
ANTARA
JOIN