Tarik Kafala, kepala BBC Arab, menolak menggunakan kata 'teroris' untuk menyebut penyerang ke kantor majalah satir Charlie Hebdo, Rabu (7/1).
"Kami mencoba menghindar dari upaya menggambarkan seseorang sebagai teroris, atau bertindak teroris," ujar Kafala kepada The Independent.
"Yang kami lakukan hanya menyebut dua orang menyerbut kantor Charlie Hebdo, dan menewaskan 12 orang. Itu saja sudah cukup," lanjut Kafala.
Terorisme, menurut Kafala, adalah kata yang dipaksakan. Selama satu dekade PBB berjuang mendefinisikan kata ini, dan gagal.
"Sulit mendefinisikan terorisne," ujar demikian Kafala. "Kita tahu apa itu kekerasan politik, kita tahu pemboman, pembunuhan, dan penembakan, dan kita tahu cara menggambarkan mereka."
Menurut Kafala, alangkah lebih baik menggambarkan tindakan pelaku pemboman, pembunuhan, penembakan, ketimbang menggunakan kata teroris yang sarat nilai.
BBC Arab, masih menurut Kafala, berusaha menghindari kata teroris untuk menyebut dua penyerang Charlie Hebdo. Namun, lanjutnya, tidak bisa menghindari penggunaan kata 'polisi anti-teroris saat harus menyiarkan berita itu.
Komentar Kafala mungkin mengejutkan sebagian orang. Padahal, apa yang dilakukan Kafala sesuai pedoman editorial BBC.
"Pedoman BBC tidak melarang penggunaan kata itu, tapi kami meminta pemikiran yang cermat. Bukankah ada cara lain menggambarkan berita penuh horor dan konsekuensi terhadap manusia, tanpa menggunakan kata teroris," demikian Kafala.
Pedoman BBC mengharuskan penggunaan kata-kata seperti pengebom, penyerang, dan pria bersenjata, penculik, dan militan, untuk melaporkan berita penyerangan.
JOIN