Shaima al-Masri, 4, nama balita asal Jalur Gaza ini. Balita perempuan itu kini terbaring sekarat di rumah sakita utama di Gaza.
Dia menderita cedera serius di bagian perut, setelah serpihan rudal menghantam tubuhnya. Shaima yang tidak tahu apa-apa tentang konflik Hamas dan Israel menjadi korban saat dia pulang ke rumahnya, usai bermain di rumah kerabatnya.
Shaima hanya satu dari sekian warga sipil di Jalur Gaza yang menjadi korban kebrutalan Israel. Sumber medis di Gaza, menyebut korban tewas akibat invasi Israel sejak Selasa hingga Sabtu (12/7/2014) hari ini sudah mencapai 165 orang. Ibu dan kakak Shaima juga menjadi korban invasi Israel.
”Gadis itu pergi mengunjungi kakaknya bersama orangtuanya. Di jalan, mereka dihantam serpihan rudal. Ketika ia (Shaima) mencoba untuk menghindari sebuah rudal, dia terkena rudal yang kedua,” tutur Samah al-Masri, bibi gadis kecil itu kepada Russia Today, sambil menangis.
Ibu dan kakak Shaima tewas akibat serangan rudal Israel. Sedangkan dia dan adiknya langsung dibawa ke rumah sakit.
Samah tidak tahu, apakah keponakan kecilnya itu akan hidup atau tidak. Dia hanya berdoa kepada Tuhan untuk melindungi gadis kecil itu. ”Gadis itu masih dalam perlindungan Tuhan. Tidak ada yang tahu apakah dia akan berhasil (melewati masa kritis ini atau tidak),” ucap Samah.
Warga Gaza lainnya, Abed Ibrahim, mengatakan, rudal Israel telaj meneror warga sipil di Jalur Gaza. Setiap saat warga ketakutan ketika berlindung di rumah mereka. Sebab, rudal-rudal Israel mampu menghancurkan bangunan rumah.
”Kami sedang duduk di pintu masuk, ketika rudal pertama menghantam rumah. (Rudal) yang kedua kemudian menyusul,” kata Abed. “Kami membawa anak-anak yang tidur dan lari. Anak-anak mulai berteriak ketakutan,” lanjut dia.
Meski fakta, banyak warga sipil di Jalur Gaza menjadi korban invasi Israel, pihak militer Israel (IDF) masih berkilah bahwa serangan mereka hanya ditargetkan pada militan yang menembakkan roket ke wilayah Israel. (*SND)
JOIN