Wacana perubahan bendera Aceh menjadi merah putih mendapat tanggapan beragam. Pasalnya, hal itu berkaitan dengan hubungan antara pusat dan daerah.
"Saya rasa dalam perdebatan itu, kedua belah pihak harus mengerti. Bahwa secara psikologis hal itu akan mengganggu hubungan antara pusat dan daerah," kata Ketua MPR Taufik Kiemas di Jakarta, hari ini Sabtu (30/3/2013).
Menurutnya, Pemerintah Pusat dan Daerah harus saling menghargai dan mengerti kondisi. Sebab jika tidak, hal itu akan membuat disintegrasi bangsa.
"Saya kira semua orang tahu harus tak berlarut-larut. Mudah-mudahan kedua belah pihak mengerti dan menghargai aspirasi, dan dengan kearifan bisa menyelesaikan masalah tersebut," tegasnya.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut bendera yang hari ini dipakai di Aceh bukan bendera yang dahulu disarankan.
"Iya waktu itu disarankan oleh Yusril (Yusril Ihza Mahendra), agar membuat bendera yang lebih mempersatukan seluruh masyarakat Aceh. Bendera itu dibuat dengan nuansa masa kejayaan Aceh," katanya.
Menurut JK, rumusan bendera itu bahkan disebut sudah disepakati anggota DPRA dan masyarakat Aceh. Namun ketika hari ini bendera itu menjadi masalah, JK pun menyerahkan kepada pemerintah untuk mengatasinya. "Pemerintah harus mengevaluasinya," tegasnya. | metro
JOIN