
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui ikut serta membahas mengenai bendera yang akan digunakan di Aceh bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat Aceh. Pertemuan tersebut, kata Kalla, juga dihadiri Yusril Ihza Mahendra dan beberapa tokoh nasional lainnya.
Pertemuan tersebut digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada 11 November 2012. Tokoh nasional yang datang, tutur Kalla, dimintai pendapat mengenai bendera yang cocok untuk masyarakat Aceh.
"Iya, waktu itu disarankan Yusril, agar lebih mempersatukan seluruh masyarakat Aceh untuk membuat bendera yang memberikan nuansa masa kejayaan Aceh," kata Kalla di sela-sela acara HUT keenam Baitul Muslimin Indonesia di Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (29/3/2013).
Saat itu, kata dia, disepakati bahwa bendera yang nantinya digunakan, sesuai dengan saran Yusril, yakni bendera yang memiliki gambar bulan bintang dengan latar belakang warna merah, tetapi ada tambahan gambar pedang.
Pemerintah provinsi Aceh mensahkan penggunaan bendera Bulan-Bintang menjadi bendera Provinsi Aceh melalui qanun Nomor 3 tahun 2013 tentang bendera dan lambang Aceh. Kini, bendera tersebut berkibar di setiap instansi pemerintahan di seluruh provinsi Aceh.
Penggunaan bendera tersebut sudah dilakukan sejak 25 Maret 2013. Pengesahan dilakukan langsung oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah saat menandatangi Qanun tersebut pada 25 Maret 2013. | kompas
JOIN