TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Soal Ngangkang, “Yenny Wahid itu Penipu dan Penyebar Fitnah!

Friday, January 11, 2013 19:08 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior

Direktur Eksekutif Wahid Institute, Yenny Wahid, tidak lebih dari seorang penipu dan penyebar fitnah penentang penerapan syariat Islam.

Penegasan itu disampaikan Direktur Lembaga Kajian Politik & Syariat Islam (LKPSI) Ust. Fauzan Al Anshari dilansir ITODAY  (09/01), menanggapi sikap putri mendiang Gusdur itu soal kebijakan Walikota Lhokseumawe yang melarang perempuan berboncengan 'ngangkang.'

"Yenny Wahid itu penipu dan penyebar fitnah kebencian terhadap upaya penerapan syariat, walaupun melalui proses demokrasi sekalipun," tukas Fauzan. 

"Bagaimana jika penerapan syariat itu dengan dakwah dan jihad? Dia penipu dengan asbun (asal-bunyi) soal data yang salah, karena Saudi dibandingkan AS dan Eropa yang bebas aurat, jauh lebih kecil dalam hal kasus perkosaan. Dia mungkin berpikir korbannya adalah para TKW," tegas Fauzan.

Direktur LKPSI, Fauzan Al-Anshari
Menurut Fauzan, Yenny Wahid menjadi penerus sikap dan pemikiran Gus Dur, sehingga setiap pemikiran Yenny selalu pro kaum sekuler. 

"Yenny adalah pelanjut ortunya yang anti-syariat, anti-poligami, anti-jilbab, dan anti-larangan perempuan dibonceng ngangkang. Semua syariat untuk menjaga kehormatan wanita muslimah, ditentang Yenny Wahid, demi meraih simpati kaum sekuler," pungkas Fauzan.

Diberitakan sebelumnya, Yenny Wahid dengan tegas menyebut data masyarakat yang memakai hijab seperti Arab Saudi tingkat pemerkosaannya lebih besar dibanding negara-negara Eropa yang 'buka-bukaan'.

Yenny Wahid menilai anjuran Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya yang melarang kaum hawa mengangkang di atas sepeda motor saat membonceng tidak tepat secara historis dan sosiologis.

Menurut Yenny, anjuran Suadi itu tidak memberikan peran bagi kaum hawa untuk berpartisipasi dalam ruang publik. Padahal, menurut Yenny, kondisi sosiologis masyarakat Aceh sangat mengagungkan peran perempuan yang sejajar dengan lelaki.

ITODAY | ATCY | AZ
Like → Tweet :
Join → Follow :
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved