SITUBONDO - Testimoni seorang pekerja seks komersil (PSK) benar-benar mengejutkan. Bagaimana tidak, PSK itu mengaku sering di booking pelajar ingusan di Situbondo, Jawa Timur untuk arisan seks. Pesta melepas syahwat itu biasa digelar sekali dalam sepekan.
Aturan main dalam arisan itu adalah pemenang akan mendapat 'service' memuaskan dari PSK berinisial YL. YL membongkar ulah tak lazim para pelajar SMA itu kepada Komisi Penanggulangan Aids (KPA) bersama Dinas Kesehatan Situbondo.
Awalnya dua institusi itu melakukan pendataan dan tes cepat ke sejumlah PSK yang berada di lokalisasi Situbondo. Data yang dihimpun KPA Situbondo, saat ini ada 21 PSK yang terindikasi penyakit HIV/AIDS.
Nah, salah satu PSK yang terjangkit virus berbahaya itu adalah YL. Besar kemungkinan para pelajar yang sempat menikmati pelayanan YL juga terinfeksi HIV/AIDS. Dinas terkait kini masih melakukan tes kesehatan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Situbondo, Ateng Zailani akan menelusuri kebenaran testimoni PSK tersebut. Dia juga segera memanggil seluruh kepala sekolah SMA dan SMK di Situbondo untuk menindaklanjuti masalah ini agar tidak meluas.
"Informasi dari data yang dihimpun KPA Situbondo tersebut jelas mencoreng dunia pendidikan, khususnya di Jawa Timur," kata Ateng Zailani.
Pihaknya mengaku baru mengetahui masalah tersebut. Karenanya, ia akan mengambil tindakan cepat untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya tersebut.
"Kejadian ini jelas menjadi racun bagi generasi muda, apalagi dilakukan saat mengenakan seragam. Bersama kepala Sekolah, Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) serta Kepala Seksi SMA dan SMK, akan kita ajak untuk menyelidiki masalah ini," tuturnya.
Sejauh ini belum diungkapkan di mana para pelajar itu menggelar arisan seks. Jumlah uang yang dikumpulkan untuk membayar PSK juga masih ditutup rapat-rapat. Tentu tugas pihak-pihak terkait untuk menuntaskan isu tak sedap ini. [*/merdeka]
JOIN