ATJEHCYBER | Pentagon mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap mantan personil pasukan elit yang menulis buku tentang penyerangan terhadap Osama Bin Laden Mei 2011.
Departemen Pertahanan mengatakan buku berjudul No Easy Day, melanggar perjanjian yang ditandatangani mantan anggota pasukan elit itu saat ia masih aktif.
Pentagon mengatakan pemasaran buku itu akan memperparah keadaan dan mereka mempertimbangkan langkah hukum.
Bin Laden meninggal dalam penyerangan Seals ke tempat Bin Laden bersembunyi di Pakistan.
Pentagon mengatakan mantan anggota pasukan elit itu menandatangani perjanjian untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia pada tahun 2007.
No Easy Day, yang ditulis dengan nama samaran Mark Owen, akan diterbitkan minggu depan
Buku itu tidak diperiksa oleh Pentagon, CIA ataupun Gedung Putih menjelang diterbitkan.
Informasi bertolak belakang
Para pejabat memperingatkan mereka dapat menerapkan dakwaan kriminal atas diungkapkannya informasi rahasia.
Pejabat Pentagon, Jeh Johnson, menulis surat kepada penyusun buku hari Kamis (30/08) berisi pemberitahuan bahwa formulir yang ia tandatangani mensyaratkan ia tidak mengungkap informasi rahasia.
Surat itu menyebutkan, "Pertimbangan Departemen Pertahanan adalah, Anda melanggar kesepakatan untuk tidak mengungkapkan (informasi rahasia) yang Anda tandatangani."
No Easy Day dilaporkan bertolak belakang dengan versi resmi soal penyerangan Bin Laden.
Buku itu menyebutkan Bin Laden ditembak mati saat melongok keluar dari kamar tidurnya sementara Seals naik ke atas, menurut kantor berita AP, yang telah membaca kopi awal buku itu.
Namun para pejabat Amerika mengatakan Bin Laden ditembak saat ia kembali ke kamar tidur, dan dikhawatirkan akan mengambil senjata.
Buku itu juga mengungkapkan komando Seals tidak begitu menyenangi Presiden Barack Obama, walaupun mereka menyambut keputusannya untuk meluncurkan operasi mengejar Bin Laden.
JOIN