ISTANBUL - Aksi berfoto selfie Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbuntut panjang. Salah satu majalah di Turki, Nokta memakai foto editan 'selfie' itu sebagai sampul utama.
Nokta pun menyatakan bahwa sampul depan majalah mereka itu terinspirasi foto selfie mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dengan latar ledakan perang Iraq pada 2013.
Erdogan memang pantas panik. Sebab, foto yang dipakai cover majalah Nokta tersebut menunjukkan presiden ke-12 Turki tersebut tengah selfie dengan latar pasukan yang mengusung peti jenazah yang ditutupi bendera Turki.
Saat kejadian, Erdogan memang tengah menghadiri pemakaman prajurit yang tewas dalam serangan ke militan PKK Kurdi.
Nokta menyatakan bahwa Erdogan telah mengeksploitasi kematian para prajurit untuk menciptakan kesan patriotik dan mendulang suara dalam pemilu 1 November mendatang.
Polislerin konuşmalarına bakılırsa dergi toplatılacak ve dağıtımı engellenecek..! pic.twitter.com/rxatTnJbd7
— NOKTA DERGİSİ (@noktadergi)
Kritik tersebut tentu saja dibantah pemerintah. Kemarin dini hari polisi antiterorisme Turki langsung mendatangi kantor pusat Nokta di Distrik Okmeydani, Istanbul. Namun, karena kantor sudah tutup, mereka terpaksa pergi.
"Polisi datang ke kantor kami pukul 01.30. Saya rasa salinan (majalah) Nokta akan disita," tulis Kepala Editor Nokta Cevheri Guven di akun Twitter-nya. Polisi kembali lagi pagi, lalu membawa beberapa barang serta dokumen.
Berdasar laporan yang dirilis harian Hurriyet, Nokta telah menghina presiden serta menyebarkan propaganda terorisme. Pihak kejaksaan memerintah polisi melakukan pencarian dan menyita majalah yang sudah dicetak serta siap edar.
Akun Twitter milik Nokta juga diblokir. Meski begitu, foto sampul halaman depan Nokta tersebut sudah menyebar luas di dunia maya.
Kejadian itu membuat Nokta terancam tidak lagi bisa eksis. Majalah anti pemerintah tersebut baru kembali beredar Mei lalu. Pada 2007 Nokta dilarang beredar setelah menerbitkan artikel tentang plot dua kudeta militer yang terjadi di Turki pada 2004.
JOIN