New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki Moon menyebut kelompok militan Islamic State (IS/ISIS) memasuki babak baru. ISIS kemungkinan akan lebih banyak melancarkan serangan teror dengan menargetkan sipil secara internasional.
Dalam enam bulan terakhir, menurut laporan baru Sekjen Ban seperti dilansir AFP, Kamis (2/6/2016), ISIS terlibat dalam berbagai serangan di sedikitnya 11 negara, seperti Bangladesh, Belgia, Mesir, Prancis, Jerman, Indonesia, Libanon, Pakistan, Rusia, Turki dan Amerika Serikat (AS). Berbagai serangan teror itu telah menewaskan sedikitnya 500 orang.
"Serangan internasional baru-baru ini, yang didalangi oleh anggota-anggota ISIL (nama lain ISIS), menunjukkan bahwa kelompok teroris ini sekarang bergerak ke babak baru, dengan meningkatnya risiko atas serangan yang dipersiapkan lebih matang dan diarahkan secara terpusat terhadap target warga sipil internasional mungkin akan lebih sering terjadi," sebut Sekjen Ban dalam laporannya yang didapat AFP.
Dalam laporannya, Sekjen Ban juga menyebut ada banyak negara-negara anggota PBB yang melaporkan adanya peningkatan jumlah militan asing yang pulang dari wilayah Suriah dan juga Irak, yang menjadi markas ISIS. Di kedua negara itu, posisi ISIS dilaporkan mulai terdesak.
Ratusan militan asing, sebut Sekjen Ban, direlokasi kembali ke Libya, sedangkan yang lain pulang ke negara masing-masing untuk membangun jaringan baru sebagai bagian strategis ISIS untuk mengembangkan pengaruhnya secara global. Menurut Sekjen Ban, keberadaan militan asal Malaysia dan Indonesia di Suriah dan Irak semakin menambah kekhawatiran besarnya risiko serangan di kawasan Asia Tenggara.
Laporan Sekjen Ban itu telah diserahkan pada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (31/5), bersama resolusi PBB yang diadopsi Desember tahun lalu yang bertujuan memutus jaringan finansial ISIS dan juga Al-Qaeda. Laporan itu akan dibahas oleh Dewan Keamanan PBB pada 8 Juni mendatang.
"Ancaman global dari ISIS tetap tinggi dan lebih beragam," sebut Sekjen Ban dalam laporan itu.
Laporan Sekjen Ban itu juga mengutip salah satu negara anggota PBB yang menyebut jumlah militan asing ISIS di Suriah dan Irak mencapai 38 ribu orang. Meskipun sebagian besar pemerintah negara-negara Barat memperkirakan kini hanya ada 30 ribu militan asing.
JOIN