Kristina Schroeder |
BERLIN – Komentar dari Menteri Urusan Keluarga Jerman Kristina Schroeder menimbulkan pedebatan panas di Jerman pada saat-saat menjelang natal. Pada saat diwawancarai oleh seorang wartawan, Schroeder menyatakan jender dari tuhan tidak perlu dipermasalahkan.
Jender yang dimaksudkan Schroeder di sini adalah penentuan gender dalam bahasa Jerman. Kata “der” menunjukkan jender maskulin, kata “die” menunjukkan jender yang feminin sedangkan kata “das” menunjukkan jender netral.
Selama ini warga Jerman selalu menggunakan kata “der” untuk menunjukkan gender maskulin dari Tuhan. Sebagian besar warga Jerman adalah penganut Katolik. Paus Benediktus yang saat ini memimpin gereja katolik juga berasal dari Jerman.
“Jender tuhan tidak perlu dipermasalahkan, saya kira tidak apa-apa untuk menggunakan kata “das” daripada kata “der” ketika menyebut tuhan,” ujar Schroeder¸seperti dikutip Reuters, Minggu (23/12/2012).
Ucapan tersebut menimbulkan kemarahan dari kelompok konservatif di Jerman. Kanselir Angela Merkel yang memimpin Jerman saat ini sendiri berasal dari partai yang beraliran konservatif, Partai Kristen Demokrat Bersatu (CDU).
“Ucapan Schroeder sangatlah tidak pantas, saya tidak mengerti apa yang diinginkan olehnya,” ujar anggota parlemen dari CDU, Steffan Mueller. Politisi konservatif lainnya, Christine Haderthauer, menyatakan Schroeder hanya bertindak sok pintar dengan ucapannya itu.
Pihak pemerintah Jerman sendiri mendukung pernyataan Schroeder tersebut. Juru Bicara Merkel, Steffen Seibert, menyatakan apapun gender yang digunakan tuhan akan tetap mendengarkan doa yang ditujukan kepadanya.
REUTERS | ACW | AC
JOIN