MOSKOW - Angkatan udara Rusia mengaku belum pernah mengenai target sipil sejak mereka memulai serangan udara di Suriah pada akhir September lalu.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh Viktor Bondarev dari angkatan udara Rusia dalam sebuah wawancara dengan televisi Rossiya 24, Minggu (27/12).
Kelompok hak asasi yang berbasis di London, Amnesty International, pekan ini mengatakan bahwa serangan Rusia di Suriah telah menewaskan banyak warga sipil dan bisa menjadi kejahatan perang. Kementerian Pertahanan Rusia menolak keras tuduhan tersebut.
"Pasukan Militer Angkasa tidak pernah mengenai sasaran sipil di Suriah," kata Bondarev. Para pilot terlatih dan "tidak pernah salah target, tidak pernah mengenai ... [tempat] yang dianggap sensitif: sekolah, rumah sakit, masjid," kata dia.
Kremlin mulai kampanye serangan udara di Suriah pada 30 September, yang menurut Kremlin dilakukan atas permintaan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, sekutu utama Rusia di Timur Tengah. Rusia mengklaim menargetkan ISIS dan kelompok militan, namun sumber-sumber mengatakan bahwa Rusia juga menargetkan pasukan pemberontak moderat yang didukung negara Barat.
Bondarev mengatakan bahwa pasokan sistem S-400 Rusia untuk Suriah telah membantu "mengatur ruang udara [Suriah].”
Sebuah pesan baru yang diklaim berasal dari pemimpin ISIS pada Sabtu kemarin mengatakan serangan udara oleh Rusia dan koalisi pimpinan AS telah gagal untuk melemahkan kelompok militan itu.
Sementara itu, PBB saat ini berupaya untuk mempertemukan pihak yang bertikai Suriah pada 25 Januari di Jenewa untuk memulai pembicaraan guna mengakhiri perang saudara yang sudah berlangsung hampir lima tahun. CNN
JOIN